Menjadi Pengaruh Baik untuk Dunia
Dalam hidup ini, kita gak bisa lepas dari yang namanya pengaruh. Setiap hari, kita dipengaruhi oleh banyak hal—entah itu teman, keluarga, pekerjaan, media sosial, atau lingkungan sekitar. Tapi yang jadi pertanyaan: pengaruh seperti apa yang kita bawa ke dunia ini sebagai pengikut Kristus?
Yesus mengajarkan kita untuk menjadi garam dan terang di dunia ini.
Matius 5:13-16 bilang kalau kita adalah garam dunia, yang berarti kita harus memberikan rasa, pengaruh baik di tengah-tengah kehidupan yang hambar atau bahkan rusak. Garam itu fungsinya bikin makanan lebih enak, tapi kalau garam kehilangan rasa asinnya, apa gunanya? Begitu juga kita, kalau kita gak membawa pengaruh baik, kita bisa kehilangan tujuan hidup kita sebagai pengikut Kristus.
Yesus juga bilang kalau kita adalah terang dunia. Terang itu gak bisa disembunyikan, justru harus ditaruh di tempat yang bisa dilihat banyak orang, supaya mereka melihat perbuatan baik kita dan memuliakan Bapa di surga.
Jadi, tugas kita adalah mencerminkan kasih dan kebaikan Tuhan lewat setiap tindakan, sikap, dan perkataan kita, supaya orang lain bisa melihat Tuhan dalam hidup kita.
Bagaimana caranya kita bisa jadi pengaruh yang baik?
1.Percaya pada Yesus dan ikuti teladan-Nya.
Di Yohanes 14:12, Yesus berkata bahwa siapa yang percaya kepada-Nya, akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi. Ini berarti bahwa dengan iman kepada Yesus, kita gak cuma bisa melakukan hal-hal baik, tapi juga melakukan hal-hal yang lebih besar, karena Yesus memberikan kita kuasa. Dengan percaya kepada-Nya, kita punya tujuan yang lebih besar dan prinsip hidup yang lebih kuat untuk mempengaruhi dunia.
2.Minta kekuatan dari Roh Kudus.
Yesus tahu bahwa kita gak bisa menjalani hidup ini sendirian, makanya Dia berjanji akan memberikan kita Roh Kudus sebagai Penolong (Yohanes 14:16-17). Roh Kudus yang menyertai kita akan memberikan kekuatan, hikmat, dan bimbingan untuk hidup sesuai kehendak Tuhan. Tanpa Roh Kudus, kita akan kesulitan untuk menjadi terang yang bersinar bagi dunia.
3.Hidup dengan kasih dan ketulusan.
Pengaruh yang baik itu gak harus selalu besar atau spektakuler. Justru, kadang pengaruh terbesar datang dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan kasih. Yesus sendiri memberikan contoh untuk melayani dengan kasih, seperti yang Dia lakukan ketika mencuci kaki murid-murid-Nya. Hidup dengan ketulusan dan kasih akan meninggalkan jejak yang mendalam di hati orang lain.
4.Jadi saksi Kristus dimanapun kita berada.
Di Kisah Para Rasul 1:8, Yesus memanggil kita untuk menjadi saksi-Nya, bukan cuma di satu tempat, tapi sampai ke ujung bumi. Artinya, kita dipanggil untuk menjadi pengaruh positif dimanapun kita berada—di rumah, di tempat kerja, di gereja, bahkan di media sosial. Hidup kita harus menjadi cerminan kasih Tuhan, dan itu bisa kita lakukan setiap hari melalui tindakan kecil yang penuh kasih.
Jadi, apa artinya menjadi influencer bagi Tuhan?
Menjadi influencer bagi Tuhan gak berarti harus punya banyak pengikut di media sosial atau terkenal di dunia. Influence yang Tuhan ingin kita bawa adalah pengaruh yang mengarahkan orang lain kepada kebaikan dan kasih Tuhan. Itu bisa dimulai dari hal sederhana seperti menunjukkan kasih kepada orang lain, berbagi Firman Tuhan, atau memberi semangat kepada teman yang sedang kesulitan.
Pengaruh baik tidak ditentukan oleh kekayaan, status, atau popularitas, tapi oleh bagaimana kita hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Dan ingat, setiap dari kita punya peran penting untuk menjadi pengaruh baik. Jadi, mari kita terus berusaha untuk menjadi garam dan terang di dunia ini, dengan selalu mengandalkan Tuhan dan Roh Kudus dalam setiap langkah hidup kita.
Matius 5:16 mengingatkan kita:
“Biarlah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”