Menjadi garam dan terang dunia tidak dapat dipisahkan dari kata “influence” atau “pengaruh”. Kita akan mengetahui apakah kita sudah membawa pengaruh dari buah-buah kita yang dirasakan oleh orang-orang sekitar kita. Namun kini pertanyaannya adalah buah seperti apa yang mau kita tunjukan kepada orang lain?

Banyak orang di dunia menjadi seseorang yang sangat berpengaruh karena prinsipnya atau kebaikannya. Namun, kita sebagai anak-anak Tuhan bukan mau memberikan pengaruh dari apa yang “baik” tetapi dari apa yang “benar”. Buah-buah yang keluar dari kita sebagai anak-anak Tuhan harus merupakan buah-buah yang sesuai dengan kebenaran Tuhan.

Paulus menjawab pertanyaan ini dengan menuliskannya dalam kitab Galatia 5:22-23 tentang buah-buah Roh: “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”.

Sebuah pohon tidak akan dapat diidentifikasikan jika pohon tersebut tidak berbuah, karena pohon tersebut akan sama seperti pohon-pohon lainnya. Sama seperti buah-buah Roh. Paulus menjelaskan bahwa jika kita menunjukan buah-buah Roh ini, kita semakin terlihat serupa dengan Kristus. Semakin kuat dan benar fondasi iman kita dalam Kristus, buah-buah Roh akan bertumbuh semakin banyak dan kuat juga.

Bagaimana kita dapat memunculkan buah-buah Roh dalam diri kita? Kita tidak dapat memperolehnya tanpa bantuan Kristus. Buah-buah Roh akan bertumbuh dalam diri kita jika kita menyatukan hidup kita dengan hidupNya. Kita harus mengenal Dia, mengasihi Dia, mengingat Dia, dan menjadikan Dia teladan kita, dan kita harus mengusahakan hal-hal tersebut setiap hari. Semakin intim kita dengan Tuhan, Roh di dalam diri kita akan menghasilkan sifat-sifat atau karakter yang terdapat di dalam sifat Kristus.