Sadar Terhadap Diri Sendiri
Sering kali kita menjalani hari demi hari tanpa benar-benar memperhatikan apa yang ada di dalam hati kita. Kita sibuk dengan pekerjaan, hubungan, dan aktivitas lainnya. Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak untuk bertanya pada diri sendirii "gimana sebenarnya kondisi hati kita di hadapan Tuhan saat ini?"
Dalam Mazmur 139:23-24, Daud berdoa, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Daud mengajarkan kita untuk lebih sadar akan diri sendiri, untuk melihat ke dalam & melihat apakah kita berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kesadaran diri dalam konteks iman bukan sekadar tau siapa kita, tapi juga memahami bagaimana kita hidup di hadapan Tuhan. Apa yang ada di hati kita? Apa masih ada kepahitan, ketidakpercayaan, atau kekhawatiran yang berlebihan?
Kadang kita menutupi perasaan kita dengan kesibukan / aktivitas, padahal Tuhan ingin kita jujur dengan kelemahan, pergumulan, dan mengakui dosa-dosa kita.
Menjadi sadar akan diri sendiri juga berarti menyadari betapa kita sangat membutuhkan kasih karunia Tuhan. Kita sering merasa harus kuat, harus selalu baik, tapi Yesus sendiri berkata dalam Matius 11:28, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Jadi, mari kita mengambil waktu sejenak setiap hari untuk merenung, dan bertanya pada diri sendiri: “Apa hati kita tenang di hadapan Tuhan? Apa kita sedang berjalan di jalan yang sesuai dengan panggilanNya?”
Sadar akan hubungan kita dengan Tuhan adalah hal yang paling penting.