Garam
Matius 5:13
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Yesus bilang kita adalah "garam dunia." Itu artinya kita punya peran penting dimanapun Tuhan tempatkan kita. Uniknya lagi garam nggak harus banyak untuk bisa kasih rasa atau pengaruh. Jadi didevotion kali ini, kita bakal belajar bagaimana kita bisa jadi pengaruh positif, meskipun kita mungkin hanya sedikit selayaknya garam :
1. Memberi Rasa Sedap,
Seyogyanya garam yang bikin makanan lebih terasa. Begitu pun juga mestinya kehadiran kita bisa membuat lingkungan sekitar, lebih merasakan kasihnya Kristus.
2. Memberi Pengawet,
Sifat garam pun mampu untuk mengawetkan atau mencegah pembusukan. Artinya panggilan kita untuk jadi garam, kita ditempatkan untuk mampu jadi pelindung atas nilai-nilai Kristus supaya tidak busuk dan tetap awet di lingkungan orang-orang sekitarmu
3. Terasa Meski Tidak Terlihat,
Semakin garam nggak terlihat, dampaknya justru semakin terasa. Selayaknya detail-detail kecil yang kita lakukan ke orang-orang sekitar, yang mungkin sakin kecilnya public gak melihat hal itu, tetapi untuk orang-orang yang kita berikan hal-hal kecil yang tak terlihat tersebut, justru sangat-sangat dirasakannya.
Tapi sebelum kita bersedia memberi rasa sedap, atau menjadi pengawet. Baiknya untuk kita lebih dulu bersedia dibentuk jadi garam.
Nah, Garam tuh dibentuk dari proses kristalisasi air laut atau sumber si garam itu sendiri. Dengan kata lain, garam gak bisa membentuk dirinya sendiri, garam mesti banget lahir dari sumbernya (air laut) untuk nantinya dibentuk lewat proses kristalisasi, barulah bisa berdampak.
Pun kita gak bisa jadi pemberi rasa kasih-nya Kristus, kalo kita gak mulai dari Kristusnya itu sendiri.
Jadi yuk, kita izinkan untuk Kristus lebih dulu yang beri kita sumber kasihnya, kita izinkan dulu untuk kasihnya dirkistalisasi dalam hidup kita, sampai akhirnya kita siap untuk jadi garam bagi dunia.
God bless !