Sebagai orang percaya, kita mengenal amanat agung, yaitu perintah yang diamanatkan pada kita untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa. Permasalahannya, how do we start it?

Secara sederhana, kita bisa memulainya dari apa yang menjadi passion kita, atau mungkin yang telah kita lakukan selama ini. Dalam Matius 4:19, Yesus berkata kepada Petrus dan Andreas untuk mengikutiNya dan menjadi penjala manusia. Kalau kita perhatikan, Yesus menggunakan istilah “penjala” yang sesuai dengan pekerjaan Petrus dan Andreas sebagai nelayan.

Implikasinya bagi kita sebenarnya cukup sederhana. Bagi kita yang sekarang membaca tulisan ini, saya yakin memiliki kesibukan dan pekerjaan masing-masing, termasuk bagi kita yang masih duduk di bangku studi. Nah, berdasarkan konteks perkataan Yesus kepada Petrus dan Andreas, kita bisa melakukan misi dan penginjilan melalui apa yang menjadi profesi kita sekarang ini. Kita bisa bermisi dalam interaksi yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa, musisi, guru, karyawan, pelayan, dan lain sebagainya.

Jadi, kalau misi sebenarnya bisa kita lakukan mulai dari sedini mungkin, apa yang menghalangi kita untuk bisa segera melakukannya? Saya rasa itu semua karena keputusan kita apakah mau atau tidak, bukan perkara bisa atau tidak untuk melakukannya. Jadi maukah kita memiliki hati yang bermisi dan mengaktualiasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari? Just do it! Kiranya Tuhan Yesus dan Roh kudus menyertai dan memberikan kita hikmat dalam hidup bermisi kita sehari-hari! Haleluya!