New Wine International Church

View Original

It Starts With Us

Memulihkan hubungan dengan siapapun bukanlah proses yang pasif. Proses ini dimulai dari diri kita sendiri - dengan hati yang rela merendahkan diri, mencari kedamaian, dan memulai rekonsiliasi. Dunia memberi tahu kita untuk menunggu orang lain mengambil langkah pertama, tetapi Firman Tuhan memanggil kita untuk bersikap proaktif dalam kasih, pengampunan, dan penyembuhan.

Jika kita tahu bahwa seseorang memiliki sesuatu terhadap kita, menjadi tanggung jawab kita untuk berdamai dengan mereka. Tindakan mendatangi seseorang dan mencari rekonsiliasi merupakan ungkapan ketaatan kita kepada Tuhan, yang menginginkan persatuan dan kasih dalam umat-Nya. Pengampunan kita tidak bergantung pada tindakan orang lain, tetapi lebih pada belas kasihan yang luar biasa yang telah ditunjukkan Tuhan kepada kita.

Sebelum memulai rekonsiliasi dengan siapa pun, luangkan waktu untuk menyelidiki hati kita masing-masing. Pastikan motivasi kita untuk rekonsiliasi berakar pada kasih, bukan untuk membuktikan diri kita benar, dan jangan lupa untuk merendahkan diri mengakui kesalahan kita.

Akan sangat mudah untuk menunggu orang lain mengambil langkah pertama, tetapi Alkitab memanggil kita untuk mengambil langkah pertama. Bahkan jika orang lain telah menyakiti kita, Yesus memerintahkan kita untuk mengambil langkah pertama.

Pemulihan tidak terjadi hanya melalui percakapan. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus.

Pemulihan mungkin membutuhkan waktu. Itu tidak selalu merupakan percakapan satu kali, tetapi sebuah proses. Bersabarlah saat Tuhan bekerja di hati kita dan dalam hubungan kita. Teruslah tunjukkan kasih melalui tindakan - bersikaplah baik, lemah lembut, rendah hati dan sabar (Kolose 3:12). Pemulihan sejati melibatkan komitmen berkelanjutan untuk kedamaian, pengertian, dan kasih karunia. Berdoalah untuk diri sendiri dan orang yang kita coba pulihkan hubungannya dan percayalah bahwa Tuhan dapat melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri.