Sejoli Jadi Satu

“Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Matius 19:5-6

Ayat ini udah familiar banget kalo bicara soal pernikahan. Perintah yang tegas buat para sejoli untuk gak cuma sekedar sepakat buat married, tapi juga untuk selalu sepakat menjadi satu dalam kehidupan per-married-annya. Tapi sebenernya yang dimaksud alkitab untuk “Dua menjadi Satu” dalam pernikahan tuh kaya gimana sih ? apa aja sih yang mesti dijadiin satu ? emang kenapa mesti jadi satu ? dan apa dampaknya pernikahan kalo keduanya jadi satu ?

Nah.. ternyata di alkitab banyak bener nih jelasin terkait pertanyaan - pertanyaan menjadi satu dalam pernikahan tadi. Salah satunya yang kita mau sama-sama belajar & renungin kali ini itu dari 1 Korintus 7. Dalam perikop ini, setidak-nya ada 5-6 ayat yang bisa bantu kita memahami sebenernya apa sih maksudnya Dua menjadi Satu dalam pernikahan itu : 

  1. Bertanggung Jawab atas pasangan (Ayat 3), Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

  2. Tidak Egois (Ayat 4), Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

  3. Saling Mengasihi (Ayat 5), Janganlah kamu saling menjauhi, 

  4. Andalkan Tuhan (Ayat 5), kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

  5. No Refund (Ayat 10-11),  Kepada orang-orang yang telah kawin aku – tidak, bukan aku, tetapi Tuhan – perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

  6. Saling Menopang (Ayat 14), Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

Dari 6 point diatas kita bisa belajar kalo kesatuan dalam pernikahan itu kompleks banget, in every aspect of marriage life sejoli perlu untuk selalu saling mengerti, selalu saling mengasihi, dan selalu saling membenamkan ego diri, supaya kehidupan bersama dalam pernikahan bisa terus ketemu kata sepakat dan bisa terus berjalan.

Pernikahan jelas gak mudah jalaninnya, jadi mesti bijak-bijak memilah dengan siapa kamu mau jadi satu seumur hidup. Kalo kata Tante Lea di talkshow minggu kemarin : 

“Sebelum Nikah melek semelek-melek nya, tapi kalo sudah menikah WAJIB merem semerem-merem nya.”

Previous
Previous

I Choose to Love You

Next
Next

Outer Beauty < Inner Beauty < Unity