EGP Menjadi Agape
Sejujurnya saya cukup kesulitan untuk menulis devotion kali ini, karena saya tidak tahu apa yang bisa saya bagikan. Kenapa demikian? Karena saya tipe orang yang sangat sulit membagikan hal yang saya sendiri tidak benar-benar yakini atau hidupi, salah 1 (satu)-nya adalah apa yang dibagikan oleh Ps. Christo hari minggu kemarin mengenai indifference atau sikap masa bodoh.
Buat saya, untuk tidak masa bodoh atau ‘bodo amat’ adalah struggle tersendiri. Bagaimana tidak, terkadang masalah kita saja sudah terlalu banyak dan rumit, tapi kita juga dituntut untuk lebih peduli pada apa yang ada di sekitar kita (misal: keluarga, teman, orang yang baru ditemui di jalan, dll).
“Kalau sudah menerima Agape (kasih yang tidak mementingkan diri sendiri; kasih yang penuh komitmen dan melibatkan tindakan yang disengaja), gak mungkin bersikap EGP (Emang Gue Pikirin)”
Begitulah kira-kira salah 1 (satu) message yang disampaikan oleh Ps. Christo. Message tersebut selaras dengan apa yang tertulis dalam 2 Korintus 5:15 (BIMK) - “Kristus mati untuk semua orang, supaya orang-orang yang hidup, tidak lagi hidup untuk diri sendiri, melainkan untuk Kristus yang sudah mati dan dihidupkan kembali demi kepentingan mereka.”
Ketika saya merenungkan ayat ini, saya menemukan hal menarik bahwa terdapat sebuah hubungan sebab akibat antara kematian Kristus dengan sikap yang akan tumbuh pada diri orang percaya. Kristus mati agar kita tidak hidup dengan sikap masa bodoh, melainkan hidup untuk Dia. Hidup untuk Dia berarti hidup untuk melakukan apa yang Dia senangi, salah 1 (satu)-nya dengan bersikap peduli pada apa yang ada di sekitar kita.
Tuhan sangat memahami bahwa naluri alamiah manusia cenderung untuk mementingkan diri sendiri. Maka dari itu salah 1 (satu) tujuan kematian Kristus adalah memberikan contoh bahwa Dia yang tidak menyayangkan nyawa anak-Nya dikorbankan untuk manusia yang sebenarnya tidak layak menerimanya, supaya kita diubahkan untuk tidak bersikap EGP pada apa yang ada di sekitar kita.
Apakah mudah untuk tidak EGP? Tentu tidak. That’s why kita butuh ketaatan dan pertolongan-Nya untuk terus menghidupinya. Mari kita ingat apa yang sudah Kristus lakukan di kayu salib untuk kita setiap kali kita dihadapkan pada sikap masa bodoh. Tuhan memampukan kita untuk berubah dari EGP menjadi Agape.
Selamat beraktivitas, Jesus loves you 😄