New Wine International Church

View Original

Henshin!

Hampir setiap anak 90an seperti saya pasti pernah dalam suatu fase dalam hidupnya menyukai tokusatsu. Tokusatsu adalah film fiksi ilmiah Jepang yang dalam proses pembuatannya mengedepankan efek khusus, biasanya berkenaan dengan sudut pengambilan gambar dan kostum khusus. Beberapa seri yang terkenal dalam genre tokusatsu adalah seri Super Sentai atau yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama Power Rangers, Urutoraman atau Ultraman, dan yang paling ikonik bagi kita orang Indonesia adalah Kamen Rider atau Ksatria Baja Hitam. Rata-rata, dalam film tokusatsu tersebut, ketika dilanda masalah dan seakan-akan tidak ada jalan keluar, sang protagonis yang semula adalah manusia biasa akan berteriak “Henshin!” sambil bertransformasi menjadi pahlawan super yang siap membela kaum yang lemah.

Saya rasa sebagai orang Kristen ada satu konsep yang menarik yang bisa kita pelajari dari tokusatsu, yakni tentang perubahan. Tak jarang dalam serial tokusatsu, karakter utama dari film tersebut memiliki karakter yang 180 derajat berbeda usai mereka berubah. Lantas apa hubungannya dengan orang Kristen?

Hidup baru

Alkitab berulang kali mencatat tentang pentingnya hidup baru bagi manusia. Hidup baru adalah akibat dari kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Memang hidup baru bagi kita bukanlah dalam bentuk perubahan aspek fisik seperti yang terdapat dalam film-film tokusatsu (yang dalam konteks kita adalah muka baru, keadaan finansial baru, atau temperamen yang tiba-tiba berubah drastis), namun lebih ke arah perubahan dari arah dan tujuan hidup yang semula berpusat pada diri sendiri, kini lebih berpusat pada Tuhan.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” – 2 Korintus 5:17 TB

Kekuatannya bukan dari kita

            Kalau kita menonton film-film ini dengan seksama, ada satu benang merah yang dapat kita tarik, yaitu kekuatan mereka bukan berasal dari dalam diri tokoh utama dari film tersebut. Rata-rata mereka mendapat kekuatan dari luar angkasa atau bahkan percobaan ilmiah yang memampukan mereka untuk mendapat kekuatan baru.

            Begitupun kita sebagai orang Kristen, kita mustahil lahir baru dan mendapat keselamatan karena kekuatan kita sendiri. Itu semua semata-mata hanya karena anugerah Tuhan dalam hidup kita yang memampukan diri kita untuk terlahir kembali dan mengalami hidup yang diperbaharui.

”[14] Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. [15] Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” – Galatia 6:14-15 TB

Kita mau berubah menjadi apa

            Pertanyaan ini yang seharusnya sering direnungkan oleh orang Kristen. Ke mana arah kita berubah? Kalau kita melihat film tokusatsu, kita bisa melihat banyak referensi tentang pahlawan super dengan keunikannya masing-masing. Tidak ada seorangpun dari kita bisa 100% setuju yang mana yang lebih baik atau setidaknya yang mana yang lebih keren.

            Dalam Alkitab, secara jelas dan gamblang telah ditunjukkan bagi kita, siapa yang harus kita contoh dalam perubahan kita dan ke mana proses hidup baru kita, yaitu semakin serupa dan segambar dalam Kristus.

”dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; “ – Kolose 3:10 TB

            Hal ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam perjanjian lama, bahkan sejak kitab Kejadian bahwa kita itu sejatinya diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, dengan blueprint tersebut kita dapat melihat ke mana arah hidup baru kita yang seharusnya.

‘Berfirmanlah Allah: ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” – Kejadian 1:26 TB

Kesimpulan

            Dari beberapa poin pendek di atas, semoga kita dapat mengambil sedikit pelajaran dalam mengarahkan kehidupan baru yang kita terima dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Memang dalam menjalani kehidupan yang baru, kita masih bisa sesekali jatuh ke dalam dosa baik yang kita sadari ataupun yang tidak kita sadari. Di sana, kita dapat mengambil peran untuk saling menguatkan dan membangkitkan seorang yang lain dalam proses pengudusan kita masing-masing sampai pada saatnya kita bertemu kembali dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kebangkitan kita dalam tubuh kemuliaan, bahkan dalam film, tidak jarang ada film tokusatsu yang tokoh protagonisnya dibantu oleh tokoh protagonis lain dalam film crossover mereka, lho! Tetaplah semangat dalam menjalani kehidupan baru ini, ya, teman-teman! Ganbatte!