Encourage to Growth

Gereja bukan hanya organisasi keagamaan. Gereja adalah sebuah keluarga dimana setiap anggotanya bersama-sama berproses menjadi serupa dengan Kristus. Sayangnya, proses tersebut seringkali tidak berjalan dengan ‘mulus’ karena gereja tidak sepenuhnya berfungsi secara optimal. Tidak jarang, gereja menjadi tempat dimana konflik antar anggota menjadi semakin tajam; pergumulan pribadi anggota menjadi ‘konsumsi’ publik; bahkan lingkungan yang diciptakan tidak mendukung pertumbuhan (growth) iman anggotanya.

Salah 1 (satu) budaya yang harus dimiliki oleh gereja sebagai sebuah keluarga adalah encouraging to growth. Bak sebuah roda, setiap orang akan mengalami masa di ‘atas’ dan di ‘bawah’, karenanya kehadiran gereja dalam setiap masa tersebut sangatlah penting. Sebagai contoh, seseorang yang sedang berada di ‘bawah’ memerlukan dukungan dari keluarga gerejanya agar tidak terpuruk dan mampu bounce back, sebaliknya seseorang yang sedang berada di ‘atas’ memerlukan ‘alarm’ agar ia tetap memiliki kerendahan hati dan mampu melawan rasa puas diri yang tidak sehat.

Proses menuju keserupaan dengan Kristus juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan gereja yang tidak kondusif akan menghambat pertumbuhan, sebaliknya lingkungan gereja yang kondusif akan mendorong pertumbuhan. Lebih lagi, proses menuju keserupaan dengan Kristus bersifat lifelong learning. It takes our whole life. Oleh karena itu, keluarga gereja dapat menjadi salah 1 (satu) ‘teman perjalanan’ seumur hidup untuk menjadi serupa denganNya.

“Seperti besi diasah dengan besi agar menjadi tajam, demikianlah sesama kawan saling mengasah agar semakin baik.” - Amsal 27:17 (TSI)

Mempertimbangkan pentingnya encouraging to growth, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh gereja sebagai keluarga, antara lain:

1.    Teladan nyata dari Leaders dalam mendorong pertumbuhan.
2.    Membuka diri untuk membimbing dan dibimbing.
3.    Saling menegur dalam kasih dan berlandaskan Firman. 

Ayo tumbuh bersama!