Home is Where People and Their Hearts Are
Yohanes 14:23 - "Jawab Yesus kepadanya: 'Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada dia dan diam bersama-sama dengan dia.'"
Di sebuah desa kecil, hidup seorang wanita tua bernama Maria. Maria telah kehilangan suaminya dan anak-anaknya sudah pindah ke kota besar untuk mencari pekerjaan.Dia tinggal sendirian di rumah kecilnya, merasa kesepian dan terasing dari lingkungan sekitarnya.
Namun, Maria selalu membuka pintu rumahnya bagi siapa pun yang membutuhkan tempat perlindungan atau bantuan. Meskipun rumah Maria kecil dan sederhana, namun rumahnya dipenuhi dengan kasih sayang dan keramahan.Orang-orang dari desa sering berkunjung ke rumah Maria untuk berbincang-bincang atau sekadar minum teh bersamanya. Di sinilah mereka merasa nyaman dan dihargai.
Kristus merindukan setiap anak-Nya memiliki "rumah" dalam arti hubungan yang intim dengan-Nya. Ketika kita membuka pintu hati kita bagi Kristus, Dia datang dan tinggal bersama kita. Rumah bukan hanya tempat fisik, tetapi juga tempat di mana kita merasakan kehadiran dan kasih sayang-Nya.
Rumah sejati bukan hanya tempat tinggal, tetapi tempat di mana kita merasakan kehadiran Tuhan dan kasih sayang-Nya melalui hubungan dengan sesama. Mari kita membuka pintu hati kita bagi Kristus sehingga Dia dapat membuat rumah di dalamnya dan kita dapat mengalami sukacita sejati dalam persekutuan dengan-Nya dan sesama.
Rumah sejati tidak hanya mengacu pada tempat tinggal individu, tetapi juga mencakup gereja sebagai rumah rohani bagi umat Tuhan. Gereja adalah tempat di mana orang-orang berkumpul untuk beribadah, mendengarkan Firman Tuhan, dan membangun hubungan yang kuat dengan Kristus dan sesama. Di gereja, kita merasakan kebersamaan dalam Kristus dan merasakan kasih sayang-Nya melalui persekutuan yang berpusat pada-Nya.
Komunitas sel, atau kelompok kecil dalam gereja, juga memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antara anggota gereja. Seperti rumah Maria dalam contoh sebelumnya, komunitas sel memberikan tempat di mana anggota gereja dapat saling mendukung, mendoakan satu sama lain, dan tumbuh bersama dalam iman mereka. Dalam komunitas sel, orang-orang dapat merasa diterima, dihargai, dan dicintai, mirip dengan suasana yang tercipta di rumah sejati.
Dengan demikian, baik rumah, gereja, maupun komunitas sel memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat hubungan antara individu dengan Kristus dan sesama.
Ketika kita menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupan kita, rumah, gereja, dan komunitas sel menjadi tempat di mana kita dapat merasakan kehadiran-Nya dan mengalami kasih sayang-Nya dalam kehidupan sehari-hari.