What To Do With Feelings ?
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Amsal 4:23 TB
Perasaan kita sering kali menjadi musuh terbesar dalam diri kita. Ada kalanya kita mungkin bingung dengan perasaan kita sendiri. Dalam Amsal, kita diajarkan untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Bagaimana kita dapat menjaga hati jika kita bermalas-malasan dalam membaca Firman Tuhan? Bagaimana kita dapat menjaga hati jika kita menjauhkan diri dari pertemuan ibadah?
Kita tidak akan bertumbuh jika kita hanya mau mendengar apa yang kita mau dengar.
“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.”
Roma 12:3 TB
Di kitab Roma, kita diajarkan untuk berpikir begitu rupa, untuk menguasai diri.
Menguasai diri berarti memiliki kemampuan untuk mengelola perasaan kita. Ada kalanya kita sangat senang, ataupun marah, kecewa, pahit; tapi apa respon yang kita keluarkan dari perasaan kita?
Jika kita tidak mampu menguasai diri kita, bahkan kita bisa salah dalam mengelolah berkat yang sudah Tuhan berikan. Bahkan jika kita merasa diri kita sudah menjadi orang yang baik & sudah melakukan kebaikan untuk orang lain, mungkin di titik ini kita tanpa sadar kita membuka celah & berharap orang lain melakukan seperti apa yang kita sudah lakukan. Kita mungkin melakukan sesuatu untuk mendapatkan imbalan; entah itu pujian, validasi, atau keuntungan pribadi.
Kembali ke kitab Amsal, kita harus sangat menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Perkataan, tindakan, respons, pilihan yang keluar dari diri kita, itu mencerminkan apa yang ada dalam diri kita.
Pertanyaannya, seberapa besar usaha kita dalam menjaga diri kita?