Never About Us

When the music fades
All is stripped away
And I simply come

Longin' just to bring
Something that's of worth
That will bless Your heart

I'll bring You more than a song
For a song in itself
Is not what You have required

You search much deeper within
Through the ways things appear
You're looking into my heart

I'm comin' back to the heart of worship
And it's all about You
It's all about You, Jesus

Kutipan lirik di atas adalah penggalan dari lagu Heart of Worship. Seperti khotbah Ps. Christo minggu kemarin, lagu ini menekankan bahwa inti dari penyembahan bukan terletak pada musik dan bahkan bukan lagu itu sendiri. Inti dari penyembahan adalah hati yang menyembah; hati yang sadar siapa diri kita di hadapan Tuhan; hati yang mengerti bahwa segalanya hanyalah tentang Dia.

Hidup sebagai orang Kristen (pengikut Kristus) is never about us. It’s always about Jesus and what pleases Him.

Karena Allahlah yang memberikan keinginan bahkan kemampuan kepada kita masing-masing untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan hati-Nya. - Filipi 2:13 (TSI).

Ketika kita menyadari esensi lagu Heart of Worship tersebut atau kutipan Filipi 2:13 ini, kita tidak akan lagi berpikir bahwa “hidup kita, suka-suka kita”. Ingatkah kita bahwa, the first-time humans lived according to their own will, they were kicked out of the garden of eden; pertama kalinya manusia hidup dengan suka-suka mereka, mereka diusir dari taman eden. Kita juga sama-sama tahu bahwa setiap keinginan hati kita yang tidak berdasarkan kehendak-Nya justru hanya akan membawa kita semakin jauh dari hati-Nya.

Untuk membuatnya lebih relevan, our dreams or jobs may change, but the calling will always be the same; mimpi-mimpi atau pekerjaan kita mungkin saja berubah, namun panggilan kita akan tetap sama. Seorang Kristen (pengikut Kristus) dipanggil untuk memuliakan Tuhan Yesus dan menolong jiwa-jiwa untuk mengenal siapa diri-Nya lewat pekerjaan, usaha, dan seluruh aspek hidup kita.

Selamat beraktivitas, God bless you