New Wine International Church

View Original

Why Does It Matter ?

Minggu ini kita belajar mengenai skill dan ability kita yang dapat dipakai untuk melayani Tuhan. Namun coba tanyakan kepada dirimu “Why does it matter?”. Apakah selama ini skill dan ability kita benar-benar untuk memuliakan Tuhan saja atau tidak. Apakah selama ini kita sudah cukup “fokus” dengan melayani Tuhan atau kita masih “melihat kanan kiri”? “Melihat kanan kiri” disini merujuk pada fokus kita yang cenderung kepada orang lain bukan ke Tuhan. Misalnya seperti membandingkan kemampuan kita dengan orang lain, memikirkan pendapat dan pengakuan orang lain atas skill yang kita miliki.

Ketika kita membandingkan kemampuan kita dengan orang lain atau merasa kita masih kurang dan tidak sebaik orang lain, kita harus ingat bahwa setiap orang memiliki panggilannya masing-masing yang ditetapkan oleh Tuhan secara personal. Tuhan sudah memperhitungkan segala kemampuan kamu bahkan sebelum kamu lahir. Dalam Yeremia 1:5 dikatakan “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa”.

Semuanya termasuk kekurangan yang kamu miliki juga bukan sebuah kebetulan. Kekurangan dan ketidak sempurnaanmu di desain untuk memenuhi tujuan yang Tuhan inginkan di hidupmu. Paulus menuliskan dalam 2 Korintus 12:9: “Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku”. Kita harus berpikir bahwa segala kekurangan kita pun adalah karunia dari Tuhan yang bertujuan untuk kemuliaanNya.

Tujuan kita di dunia ini adalah untuk memuliakan dan melayani Tuhan, jadi jika dengan kekurangan kita malah bisa memuliakan Tuhan, then why does it matter?

Berikutnya, tidak semua orang harus melihat apa yang kamu lakukan dengan skillmu. Jangan melakukan untuk orang dapat melihatmu tetapi lakukanlah itu seperti hanya Tuhan yang melihatnya.

Ketika mulai muncul pikiran seperti “Mengapa aku tidak dipilih?” “Mengapa dia tidak bisa melihat kemampuanku?”, kita dapat bertanya kepada diri sendiri “why does it matter?”. Mengapa apa yang orang lain lihat terhadap kita lebih penting daripada apa yang Tuhan lihat terhadap kita?

Seperti Paulus yang memberikan kita pertanyaan pada Galatia 1:10 NIV “Am I now trying to win the approval of human beings, or of God? Or am I trying to please people? If I were still trying to please people, I would not be a servant of Christ”. Dari ayat ini kita belajar jika kita masih berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, kita bukanlah hamba Allah yang sejati.

Mari berhenti melihat ke kanan kiri dan fokus pada apa yang kamu miliki untuk melayani Tuhan. “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Kolose‬ ‭3‬:‭2‬ ‭TB