Panggilan Tuhan
Yeremia 1:5-8
”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Maka aku menjawab: ”Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: ”Janganlah katakan: Aku ini masih muda,tetapi kepada siapa pun engkau Ku utus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Perenungan dari Yeremia kali ini bawa setiap kita back to basic. Betul, Tuhan rindu dan disenangkan ketika dilayani umat-Nya. Tapi Tuhan juga rindu untuk setiap umatnya bisa :
- Mengenal Tuhan & dirinya sendiri dengan benar,
- Mengenal karunia & kapasitasnya,
- Mengenal alasan & tujuan hidupnya,
- Mengenal otoritas & kuasa yang Tuhan sudah tempatkan untuk masing-masing umatnya.
Karena setiap kita di-design dengan fungsi, dan perannya masing-masing dengan panggilan yang spesifik yang Tuhan sudah tetapkan sedari semula.
Yeremia 1:7, gak bilang panggilan Tuhan artinya mesti jadi full timer gereja, atau wajib jadi pendeta, tapi ayat ini bilang “Kemanapun engkau Ku utus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan.”
Mengenal Tuhan secara pribadi, secara bersamaan membantu kita mengenal diri secara pribadi. Dan Pengenalan pribadi membantu kita memahami, “kemana sebenarnya Tuhan panggil setiap kita”.
Sehingga pada akhirnya, apa yang menjadi kerinduan Tuhan sedari semula kita diciptakan, sedianya itupun yang kita kerjakan dalam hidup.
Point penting lainnya, menjadi selaras dengan apa yang Tuhan ingin setiap kita kerjakan, bukan lah sebuah momentum sekali seumur hidup, tapi "keselearasan mestinya jadi pondasi setiap kita seumur hidup".
God leads, God bless