Tubuh Kristus
TUHAN Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Kejadian 2:18
Kesadaran bahwa setiap manusia punya kapasitas atau limit adalah salah satu bentuk pengenalan akan diri sendiri. Namun menjadi “diri sendiri” dalam iman Kekristenan, punya makna berbeda dengan apa yang dunia coba deskripsikan.
Kekristenan gak pernah denial akan limitasi yang dimiliki manusia, justru Kekristenan sangat menyadari bahwa manusia itu limited. Tapi iman Kekristenan percaya bahwa limitasi ini bukanlah kegagalan tapi BUKTI kalo setiap kita diciptakan Tuhan dengan tujuan yang sangat spesifik untuk kemuliaan-Nya.
Sedari awal manusia memang gak didesign “seorang diri”. Karena frameworknya manusia gak diciptakan untuk strength di semua hal, tapi manusia diciptakan “pasti” punya strength yang sangat tajam di satu, dua hal.
Dan sedari awal juga manusia didesign “perlu penolong” atau nggak bisa tuh hidupnya sendirian (bukan berarti nggak bisa jomblo ya). Manusia didesign spesifik dengan tujuan untuk saling melengkapi melalui karunianya masing-masing untuk Kemuliaannya Tuhan.
Karena tangan atau kaki nggak akan pernah berfungsi maksimal kalo terpisah dari kepala, begitupun sebaliknya.
So, Mengenal diri sendiri artinya menyadari bahwa setiap kita punya peran-nya masing-masing, sekaligus menyadari bahwa kita nggak bisa kalo jalannya masing-masing.
God bless !