New Wine International Church

View Original

Jadi Diri Sendiri, Gak Bisa Sendirian

Menemukan shape ideal setiap kita bukanlah journey dalam semalam. Banyak trial and error, bahkan gak jarang juga banyak hal yang akhirnya harus rela dilepaskan. Supaya kita punya space yang cukup untuk genggam yang mestinya kita genggam.

Dan dengan siapa kita bergaul sangat krusial pengaruhnya ke journey yang kita jalanin. Karena lewat mereka kita ditajamkan, dibentuk, dan diasah. Setiap kita di-design gak baik seorang diri, means gak akan ada hal baik yang tumbuh dalam kesendirian (being alone ya, bukan single).

So, penting banget kita punya teman sparing yang tepat di journey-nya setiap kita. Sayangnya hal ini justru yang sering kali jadi issue, sulit banget cari teman sparing yang bisa saling menajamkan.

Dan ini yang kita mau sama-sama belajar direnungan kali ini. Bagaimana kita bisa menjadi teman sparing yang sehat :

  1. Menyadari bahwa setiap kita itu produk dilayakan, jadi jangan merasa paling layak, dan jangan lagi merasa gak layak,
    1 Korintus 7:23 bilang setiap kita sudah lunas dibayar dengan harga yang sama = SALIB. Mengerti hal ini, akan bantu kita banget untuk atur ekspektasi kita dengan orang-orang yang dipercayakan disekeliling kita.

  2. Kalo semua orang dipandangan kita selalu salah, nampaknya cara pandang kita yang justru salah (Mat 7:13),

  3. Saling mengaku kesalahan dan saling mendoakan (Yak 5:16),
    Nah ini key-nya "Keterbukaan awal dari pemulihan". Kalo ada pribadi yang cukup percaya untuk menceritakan kesalahannya, ayatnya jelas bilang : didoakan ! Jangan malah lanjut diceritakan kemana-mana.

So, jadilah pribadi yang bisa dipercaya, being honour-lah ketika diizinkan dengar pengakuan kesalahan mereka, means mereka merasa cukup aman kalo share struggle-nya dengan kita.

Karena nggak ada tuh yang namanya pertumbuhan yang nyaman. Sebab itu setiap kita perlu banget punya tempat & teman sparing yang aman ditengah-tengah journey yang sangat dimungkinkan untuk kita ketemu ketidak nyamanan.

God bless !