Tetap Berjuang Dalam Kristus di Tengah Ketidakadilan
Saat hidup penuh dengan ketidakadilan, perasaan tertekan dan putus asa mudah muncul. Dalam kondisi psikologis ini, kita bisa merasa seperti dunia tidak adil dan tidak ada yang mengerti perjuangan kita. Tertekan dan depresi sering menyebabkan perasaan tidak berdaya, tetapi sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bersandar kepada Kristus dan tetap berjuang dalam iman.
Ketika Yesus menghadapi ketidakadilan, Dia tidak membalas dengan amarah, melainkan menyerahkan segalanya kepada Bapa-Nya. 1 Petrus 2:23 mengajarkan bahwa meski Yesus dicaci maki dan disiksa, Dia menyerahkan diri kepada Tuhan yang menghakimi dengan adil. Kita pun dipanggil untuk meneladani Kristus dengan mempercayakan setiap ketidakadilan yang kita alami kepada Tuhan, bukan membalas dengan kebencian atau dendam.
Bagi mereka yang sedang tertekan atau depresi, hal ini bisa menjadi sangat sulit. Namun di saat-saat inilah kita dipanggil untuk berlari kepada Kristus. Matius 11:28 mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Janji ini memberikan kita kekuatan untuk terus berjuang, meski dalam tekanan.
Beriman kepada Kristus dapat membantu seseorang yang tertekan atau depresi menemukan pengharapan yang baru. Mempercayai bahwa Tuhan memegang kendali, kita tidak lagi mengandalkan perasaan atau kekuatan sendiri, melainkan pada rencana Tuhan yang sempurna.
Cara Berjuang dalam Iman di Tengah Ketidakadilan:
1.Berdoa dan Membaca Firman Tuhan,
2.Percaya pada rencana Tuhan,
3.Membangun hubungan dengan komunitas gereja,
4.Melatih rasa syukur dari hal-hal kecil.
Saat kita menyerahkan semua perasaan kepada Tuhan, kita mengakui bahwa hanya Dia yang memegang kendali, bukan perasaan atau emosi kita. Dalam Roma 12:19, kita diingatkan untuk tidak menuntut balas, tetapi membiarkan Tuhan yang menuntut keadilan. Melalui iman, kita dapat melampaui tekanan, ketidakadilan, dan depresi dengan kekuatan dari Kristus.