Healing on The Inside and Out
Kesembuhan kita sudah ditetapkan bagi kita di dalam Kristus Yesus dan melalui pekerjaan-Nya yang telah selesai di kayu salib. Iblis sejak awal telah menyebabkan kerusakan pada pikiran, tubuh, dan jiwa manusia.
Tanpa mengakui darah Yesus atas hidup kita dan meminta darah-Nya untuk menyembuhkan kita, kita tidak akan menemukan kesembuhan di bagian terdalam hidup kita.
Masalah dengan luka batin yang belum sembuh adalah luka yang akan membuat kita terperangkap dalam ketakutan, kebencian, kepahitan, ketidakmauan untuk mengampuni, kesombongan, dan keputusasaan. Hal-hal yang tidak terduga dapat memicu kita dan kita tidak akan tahu alasannya.
Kita perlu disembuhkan secara mendalam agar kita dapat hidup sepenuhnya!
Darah Yesus akan membantu kita melakukan itu karena darah itu mendatangkan kemenangan atas iblis. Darah yang tertumpah di Kalvari menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari hukuman dosa. Darah itu menghadirkan kita, yang kudus, di hadapan Tuhan dan memberi kita akses langsung kepada-Nya sekarang. Darah ini membersihkan hati nurani kita dari rasa bersalah dan malu sekaligus mempersatukan setiap orang yang menaruh iman mereka kepada Kristus.
Ketika kita berkata, “oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan”, yang sebenarnya kita katakan adalah bahwa “kesembuhan kita untuk setiap luka kita ditemukan dalam darah yang mengalir dari setiap luka-lukaNya”. Saatnya untuk menerapkan darah Yesus dalam iman melalui doa, pada setiap luka dalam hidup kita.
Sekarang, pertanyaannya, apakah kita mau memilih untuk hidup terluka dan kalah, atau hidup berperang habis-habisan melawan musuh bersama dengan Tuhan dan kekuatan iman dan doa?
“Yet it was our weaknesses he carried; it was our sorrows that weighed him down. And we thought his troubles were a punishment from God, a punishment for his own sins! But he was pierced for our rebellion, crushed for our sins. He was beaten so we could be whole. He was whipped so we could be healed.”
Isaiah 53:4-5 NLT