Memilih Yang Tuhan Pilih
Setiap hari kita pasti disuguhkan banyak pilihan dalam hidup kita. Pilihannya selalu diantara memilih Tuhan atau memilih yang bukan Tuhan. Artinya kalau kita memilih yang bukan Tuhan, kita sedang menolak Tuhan.
Dalam menentukan pilihan tersebut, sering banget kita tergoda untuk memilih yang diluar Tuhan, karena tidak ada satu orang pun yang kebal terhadap godaan. Kita semua pernah gagal dalam memilih yang benar, namun tetap ada kesempatan untuk bertanya dan berkomunikasi dengan Tuhan, menunjukkan sifat-Nya yang penuh kasih dan pengertian.
Tuhan tidak pernah marah sama mereka yang lagi ragu dan mempertanyakan banyak hal ke Tuhan ditengah banyaknya pilihan hidup kita. Sebaliknya, adalah hal yang baik kalau dalam keraguan atau titik rendah hidup kita tetap mau bertanya sama Tuhan daripada tidak ada komunikasi sama sekali dengan Tuhan.
Dalam ke-4 kitab injil kita sudah melihat kisah Yesus yang juga dicobai dan memiliki emosi yang manusia pada dasarnya alami juga, namun bedanya Yesus tetap memilih apa yang Bapa-Nya pilih sehingga Dia ga berdosa.
Ibrani 4:15
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
Contoh lainnya dapat kita lihat dari kisah hidup Daud yang banyak mengalami patah hati dan depresi, namun dalam titik rendahnya Daud menemukan Tuhan dan memilih untuk menjadi berkat dengan menjadi pemimpin bagi kira-kira 400 orang yang berada dalam kesukaran juga (1 Samuel 2:22). Artinya, kalau kita tetap memilih apa yang Tuhan pilih, bahkan dalam titik rendah dan keraguan kita, kita dapat melihat Tuhan dan menjadi terang dalam kegelapan banyak orang. Menjadi redup tapi menyala.