Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:6-7

Kita semua pasti pernah merasakan disaat hati kita kalang kabut, disaat kita diguncang badai. Tekanan emosi yang bisa datang darimana saja, bisa dari pekerjaan, keluarga, teman, pasangan, atau bahkan kehidupan didunia maya. Tuhan ingin agar kita tidak menyimpan beban sendirian.

Tuhan tidak hanya peduli pada tubuh dan roh kita. Dia adalah Tuhan yang memperhatikan segala aspek kehidupan kita, termasuk kesehatan mental. Kita sering kali menganggap kesehatan spiritual dan fisik itu penting, tetapi kadang lupa bahwa perlu juga untuk menjaga mental kita. Tuhan ingin kita merasa “utuh”, tidak hanya secara fisik atau spiritual, tetapi juga mental. Tuhan mendorong kita untuk mencari bantuan saat kita merasa tertekan. Dia tidak ingin kita berjuang sendirian.

Setiap perasaan yang kita alami, bahagia, marah, sedih, atau cemas, adalah bagian dari pembelajaran. Tuhan juga merasakan berbagai emosi. Ini menunjukkan bahwa memiliki perasaan adalah hal yang normal dan diperbolehkan. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita mengelola emosi-emosi itu. Kita harus belajar untuk mengenali, memahami, dan mengatur perasaan kita, agar kita bisa melayani Tuhan dan orang lain dengan lebih baik.

Terkadang kita menghadapi masalah emosi yang bisa diatasi dengan cek hubungan dengan Tuhan atau hal rohani, misalnya dengan merenung dan berdoa. Tapi ada kalanya juga, emosi bisa diatasi dengan memperhatikan fisik, misalnya, olahraga dan makan sehat. Kadang dengan berolahraga dan makan sehat, kita bisa ngerasain ketenangan di hati. Kita harus ingat bahwa tubuh dan pikiran kita saling terhubung.

Maka dari itu, kita perlu sadar bahwa keseimbangan itu penting. Yuk, kita jaga kesehatan mental, spiritual, dan fisik kita.