Sabar ya

Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: ”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Lukas 5:4-6

Terasa ringan untuk berkata “Amin” ketika dengar pendeta menyampaikan firman Tuhan:
"Bahwa rencana Tuhan selalu baik dan waktu Tuhan selalu tepat."

Namun, bagaimana dengan saat keadaan nyata di depan kita terlihat jauh dari baik? Ketika hati kita dipenuhi keraguan karena Tuhan seakan nggak tepat waktu menolong?

Rasanya berat bilang “Amin”, ketika semua usaha sudah dikerahkan, malam-malam tanpa tidur dilewati, tapi hasilnya masih juga nihil. Lebih berat lagi jika keadaan justru malah semakin buruk, hingga kita merasa kelelahan dan hampir menyerah.

Setiap manusia pasti selalu membuat rencana untuk berhasil, gak mungkin berencana untuk gagal. Bahkan kalau pun kita “merencanakan untuk kegagalan,” sesungguhnya itu kita sedang merencanakan cara “berhasil” untuk gagal. Karena kita diciptakan dengan pola pikir untuk mencapai keberhasilan.

Nah.. kalau kita yang penuh dengan keterbatasan ini aja, nggak pernah kepingin rugi dan selalu mengupayakan untuk bisa berhasil, apalagi Tuhan. Tuhan terlebih lagi, Ia nggak akan pernah menciptakan sesuatu untuk gagal, karena sangat berlawanan dengan nature keilahiannya. Segala rancangan-Nya selalu penuh dengan maksud yang baik, bahkan ketika kita tidak bisa melihatnya.

jangan biarkan keadaan yang justru mendikte iman, tapi biarkan iman yang mendikte keadaannya,

Jangan biarkan ketidak mengertian kita, malah tanpa sadar mengkerdilkan "iman percaya kita kepada Allah", tapi biarkan iman percaya kita pada Allah yang senantiasa menuntun kita dengan penuh pengertian, untuk berjalan disegala ketetapan-Nya dalam hidup kita !

God bless