Kagum Sama Kristus, Atau Cuma Hafal Ceritanya?
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Minggu Paskah baru aja berlalu. Kita baru merayakan kemenangan Yesus atas kematian. Kita nyanyi lagu pujian dengan semangat, kita dengar khotbah tentang salib dan kebangkitan. Tapi sekarang, seminggu setelah Paskah, pertanyaannya: apakah hati kita masih sama? Apakah kita masih terharu, masih kagum, masih bersyukur seperti waktu hari Minggu Paskah?
Yohanes bilang bahwa Firman, yaitu Yesus, sudah jadi manusia dan tinggal di antara kita. Dan kita udah lihat kemuliaan-Nya. Tapi faktanya, banyak dari kita udah lama “kenal” Yesus, tapi kehilangan rasa kagum itu. Bukan karena Yesus berubah, tapi karena hati kita yang udah terlalu terbiasa.
Yesus tetap mulia. Dia tetap Tuhan yang rela turun, jadi manusia, disiksa, disalib, mati, dan bangkit demi kita. Tapi kalau kita udah terlalu sering dengar kisah itu sampai rasanya biasa aja, berarti ada yang perlu dibenahi di hati kita. Mungkin kita udah terlalu sibuk sama aktivitas rohani tapi lupa punya relasi yang hidup sama Tuhan. Mungkin kita rajin ke gereja, tapi udah lama nggak benar-benar terharu di hadapan Tuhan.
Paskah bukan cuma hari besar dalam kalender gereja. Paskah adalah panggilan untuk mengingat kembali kasih yang begitu besar, kasih yang seharusnya bikin kita terdiam, tersungkur, dan berkata, “Tuhan, Engkau luar biasa.” Kalau hati kita udah mati rasa, jangan biarin terus kayak gitu. Minta Tuhan hidupkan lagi kekaguman itu. Minta supaya mata rohani kita bisa lihat lagi betapa mulianya Yesus.
Karena Yesus nggak pernah kehilangan kemuliaan-Nya. Tapi kitalah yang sering kehilangan kepekaan kita. Jangan biarkan Yesus cuma jadi tokoh rohani yang lewat begitu aja dalam hidup kita. Biarlah setiap hari, bahkan setelah Paskah, kita tetap hidup dengan rasa kagum, cinta, dan hormat kepada-Nya.
Dia masih sama. Pertanyaannya: hati kita masih sama gak?