The House's Culture
“Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melhat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.”
Peran orang tua dalam sebuah keluarga itu tidak hanya sebatas practical love (e.g., financial support) saja, namun juga sebagai termostat rumah yang menentukan budaya dan value yang akan terbentuk dalam diri seluruh anggota keluarga tersebut. Suka tidak suka, mau tidak mau, sadar tidak sadar, cara kita dibesarkan dalam rumah akan menjadi template natural cara berpikir, berperilaku, dan bertutur kata. Dan itu akan kita bawa ke mana-mana, entah itu value yang baik ataupun negatif. Itulah mengapa penting sekali untuk kita mengenal seperti apa sosok pemimpin yang ada di sekitar kita, tidak hanya dalam rumah tangga saja, but also our mentors everywhere.
Nah, coba deh kita bayangkan kita ada di masa Yesus pelayanan. Jujur setiap kali baca momen interaksi Yesus dengan berbagai orang yang "just doesn't get it", seakan-akan Yesus sedang mengungkapkan, "Kalian orang cuman tau teks verbal kata-kata Bapa, tapi gak mengenal isi hati Bapa sama sekali."
Salah satu momennya adalah titik cerita ayat di atas, di mana orang-orang meminta tanda untuk menunjukkan siapa "Bapa" itu. Padahal, Yesus adalah Satu dengan Bapa. Kalau mereka kenal siapa Yesus, seharusnya hidup mereka pun otomatis akan mengikuti kehendak Allah.
Kalau tidak? Ya jadi seperti orang Farisi. Aturan tentang cuci tangan diributin. Tentang hari Sabat bisa dipelintir menjadi peraturan yang rempong dan tidak boleh melayani/menyembuhkan orang. Dan lain sebagainya. Padahal, kalau kita kenal Bapa, harusnya kita tahu betul esensi dari semua Firman Tuhan itu.
Pertanyaan terbesarnya adalah, apakah kita sudah mengenal Tuhan sedalam mungkin? Isi hatiNya dalam setiap Firman dan arahanNya? Budaya Kingdom yang ingin Dia bangun? Maksud baiknya meskipun dalam masa kesesakan? Trust me, if we claim to know Him: Even when in our darkest moment, when we cannot see His hands, we can still trust His good heart. Make Him to be the center of our lives. Afterwards, everything else will flow out of it.