Blessing The Nation

"Then Jesus said to them, “Give back to Caesar what is Caesar’s and to God what is God’s.” And they were amazed at him." -Mark 12:17 NIV

Tentang negara kita tercinta, tentu pasti ada kegemasannya tersendiri, terutama kalau cukup up to date dengan berbagai berita unyu-unyu tentang negara ini. Entah gemas dengan perilaku sesama rakyatnya, maupun decision making para pemimpin yang ada. Tentunya, sudah bukan rahasia lagi kalau di negara ini, kita terkadang merasa harus melakukan hal-hal yang melanggar hati nurani kita. Memang, diperlukan kebijaksanaan yang tinggi supaya kita bisa tahu kapan kita perlu tunduk pada ketetapan negara dengan cara yang tidak menjadi batu sandungan.

Secara jujur, rasanya pengen banget memberontak kan? Pengen banget jadi orang-orang edgy terhadap pemerintah. Namun, Yesus memberikan teladan yang berbeda. Ingat, pada masa itu, Israel sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Tentunya, rakyat pada saat itu berharap (dan mau menjebak juga) Yesus merespon dengan membela Israel dengan tidak membayar pajak pada kaisar. Namun, Yesus menegaskan bahwa di manapun kita ditempatkan, selama kita berada di bawah kepemimpinan seseorang atau institusi dan diminta untuk melakukan hal tertentu (selama itu tidak melanggar kebenaran), kita diperintahkan untuk menjadi menjadi terang dan garam dengan tunduk pada mereka.

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” –Yeremia 29:7 (TB)

Coba kita renungkan saat ini, ketetapan pemerintah apa yang kita masih sibuk mencari “loophole”nya? Mencari jalan pintasnya? Atau sibuk menunda dan mencari alasan untuk tidak melakukannya, padahal itu adalah bagian dari undang-undang negara kita?

Remember, always practice values above feelings. No matter how much we disdain this country, we are called to be a blessing. Pray for our country. Mungkin banget kok untuk bisa hidup berkenan di hadapan Allah, dan dihormati manusia.

Next
Next

Spirit-Led Gak Selalu Viral