Bukan Belum Diberi, Tapi Sedang Ditakar
“Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya…”
Tuhan tidak membagikan talenta secara asal. Alkitab berkata, Ia memberi masing-masing menurut kesanggupannya. Artinya, bukan soal siapa yang paling banyak minta, tapi siapa yang paling siap menanggung.
Jadi kalau kamu merasa belum diberi banyak, bukan berarti Tuhan lupa. Bisa jadi, Tuhan sedang menakar: seberapa jauh kamu bisa dipercaya?
Kadang kita iri dengan orang lain yang kelihatannya diberi lebih. Lebih sukses, lebih cepat berhasil, lebih banyak dipercaya. Kita pikir Tuhan tidak adil. Tapi kebenarannya: Tuhan itu adil justru karena Dia tidak memaksa seseorang menanggung apa yang belum mampu dia bawa.
Berkat yang diberikan sebelum waktunya bukanlah hadiah, tapi beban. Dan Tuhan tidak sedang terburu-buru menghancurkanmu dengan sesuatu yang terlihat indah di luar, tapi bisa merusakmu dari dalam.
Itulah sebabnya, Tuhan izinkan kamu mulai dari satu talenta dulu. Karena Dia ingin melihat: apakah kamu bisa setia dalam sedikit? Apakah kamu akan menguburnya dalam ketakutan? Atau kamu akan mengembangkannya dengan iman?
Banyak dari kita ingin langsung ke lima, tapi tidak mau setia di satu. Kita ingin lompatan, bukan pertumbuhan. Tapi kerajaan surga tidak bekerja dengan sensasi, melainkan dengan kesetiaan.
Jadi jika hari ini kamu merasa hidupmu kecil, tenang. Tuhan sedang menilai kesanggupanmu, bukan popularitasmu.
Kalau kamu setia di musim kecil ini, jangan heran ketika Tuhan datang dan berkata, “Aku melihat kesetiaanmu. Sekarang waktunya kau menikmati sukacita yang telah Kusiapkan untukmu.”
Karena di mata Tuhan, kesetiaanmu sekarang adalah syarat naik levelmu yang berikutnya.