Bukan Jadi Penonton

Dalam sebuah pertunjukkan (film, teater, konser musik, sirkus dll) orang-orang rela datang dan membayar untuk mendapat hiburan. Contohnya saat pertunjukan teater, penonton duduk rapi di tempat duduk yang sudah mereka beli.

Pertunjukan diawali dengan studio teater dan panggung yang gelap, lalu tiba-tiba saat sudah waktunya, lampu sorot dinyalakan dan mengarah ke pemeran yang muncul diatas panggung sebagai pusat perhatian.

Alur cerita dimainkan dari awal sampai akhir, semua tokoh pemeran memainkan perannya dengan sangat bagus, ceritanya sangat menginspirasi, dan semua penonton tepuk tangan memberi apresiasi.

Kita tau orang-orang yang duduk membeli tiket dari awal sampai akhir adalah penonton. Hanya penonton. Mereka mungkin terinspirasi dengan kisah yang mereka tonton tapi mereka tidak tau seberapa panik, jenuh, dan melelahkan semua proses yang harus dilakukan oleh para aktor tersebut dan seberapa puas mereka ketika bisa menampilkan yang terbaik.

Sama halnya dengan panggilan yang Yesus tujukan kepada kita, yaitu menjadi pelaku, bukan hanya penonton. Kita tidak dipanggil hanya untuk duduk manis dan memberi tepuk tangan apresiasi dengan pergerakan yang ada namun juga ikut ambil bagian didalam panggilan Tuhan.

Tuhan sebagai sumber cahaya yang menerangi (ibarat lampu sorot) dan kita sebagai pelakunya, dimana orang-orang dapat melihat contoh nyata kehadiran Tuhan di bumi.

Tuhan mau kita bekerja sama dengan Dia melakukan pekerjaan Bapa untuk berbagi sukacita sorga dan mendapat kepuasan yang hanya bisa didapatkan ketika kita menemukan dan menghidupi panggilan-Nya.

Yohanes‬ ‭14‬:‭12‬-‭13‬ ‭TB
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.”

Previous
Previous

Christ-Likeness

Next
Next

The World Needs Jesus!