Kesadaran Adalah Awal Dari Pemulihan

Sadarkah kita bahwa KESADARAN adalah sesuatu yang mahal?
Sungguh MAHAL karena bukan saja sebab tidak banyak orang yang MAMPU memiliki kesadaran penuh atas keberadaan dirinya, melainkan lebih jauh lagi, tidak banyak yang MAU menyadari dan mengakui seluruh keberadaan diri lengkap dengan kesalahannya.

Absennya kerendahan hati membuat kita terus menipu diri dengan bersikap denial terhadap kekurangan. Ya, karena memang lebih mudah menunjuk orang lain yang bersalah daripada mengakui kesalahan pribadi.

Atau tidak menutup kemungkinan memang ada orang yang benar-benar tidak sadar dengan balok di depan matanya, sementara ia sibuk protes ingin mengeluarkan selumbar dari mata orang lain. Untuk hal inilah tenaga ahli seperti psikolog ada; mereka akan membantu kita melihat melampaui blindspot-mu.

Makanya jangan anti dengan pertolongan Tuhan yang seringkali bentuknya melalui sesamamu manusia, seperti dokter ataupun psikolog, ketika kita sedang lemah dalam fisik ataupun jiwa.

Namun dokter atau psikolog sehebat apapun, tidak akan dapat menolong orang yang tidak mau ditolong. Bagaimana para tenaga ahli itu dapat membantu, jika “si sakit” saja tidak kunjung datang atau menolak untuk diobati.

YESUS; Sang Tabib, sampai datang ke dunia untuk memperjuangkan “kesembuhan” bagi mereka yang sakit. Karena tidak ada manusia yang mencari Tuhan, bahkan ketika “penyakit” dosa yang berujung maut jelas-jelas sedang menggerogoti, manusia tetap tidak datang mencari Tuhan. Mereka merasa dapat menyembuhkan-menyelamatkan dirinya.

Demikian pada zaman Yesus, adalah orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang pandai menyembunyikan kebobrokan, seperti kuburan dilabur putih. Mereka menolak Yesus, karena mereka menolak didapati berdosa dan butuh Juru Selamat. Mereka merasa suci dengan segala tindak keagamawian yang telah dilakukan. Kesombongan menahan mereka.

IT’S AMAZING GRACE, THAT SAVES A WRETCH LIKE ME.

Dalam Injil, tanpa kesadaran bahwa kita orang berdosa, anugerah kesalamatan tidak akan kita terima, karena kita tidak merasa membutuhkannya.

Begitupun pada praktiknya dalam hidup sehari-hari.

Jangan sampai kita menjadi orang Farisi masa kini, yang merasa si paling benar, tidak dapat lagi dikoreksi. Apalagi sudah pelayanan kok! Eits, pelayanan belum tentu sudah rohani. Sudah bertindak atas kehendak Roh Kudus belum dalam setiap aspek hidup kita?

Jika buah-buah dalam kehidupanmu terasa masam, mungkin sekarang saatnya introspeksi kembali, apakah saya sudah benar dalam menjalani dan meresponi setiap keadaan? Apakah jangan-jangan selama ini saya yang menjadi masalah dalam situasi tersebut? Apakah saya membutuhkan pertolongan dalam menghadapinya?

Kesadaran adalah sesuatu yang mahal.

Dan kamu yang berani mengambil langkah dalam kesadaran ini, adalah seorang yang mahal. Sebab langka yang melakukannya!

Padahal, kuncinya terletak di sini; sadar dan mau berubah.

Buktikan saja, dimulai dari kerendahan hati yang berbuahkan kesadaran, pemulihan sesulit apapun akan terjadi kelak, di Tangan Dia Sang Tabib Ajaib.

Previous
Previous

Sadar Terhadap Diri Sendiri

Next
Next

Gotong Royong Antar Generasi