Wasted Gift?

"For to us a child is born, to us a son is given; and the government shall be upon his shoulder, and his name shall be called Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father, Prince of Peace." -Isaiah 9:6 (NIV)

Mungkin, sebagian dari kita bisa relate dengan rasanya getting excited karena menantikan sesuatu. Apapun itu, entah itu tanggal Piala Dunia dimulai bagi yang ngefans dengan sepak bola, menantikan kurir paket pre-order barang yang sudah kita pesan dari dulu untuk datang, atau hadiah ultah dari orang-orang tersayang dalam hidup kita. Perasaan antisipasi itu juga dirasakan oleh tokoh-tokoh besar Kristen ribuan tahun lalu, termasuk Nabi Yesaya. 

Yesaya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menubuatkan kedatangan sosok Mesias, Sang Juruselamat, yang someday akan membebaskan dan menyelamatkan manusia. Konsisten dengan nubuatan-nubuatan lainnya (yang mereka semua tidak pernah janjian, tapi menubuatkan hal yang sama), mereka juga pasti menantikan hal itu. Namun, sayangnya, tidak ada satupun dari mereka yang tahu “kapan” Sosok itu akan datang. Little did they know, that they wouldn’t be able to see Him in their lifetime.

Namun, berbeda dengan kita. Kita semua sudah merasakan dan menikmati masa Grace karena pengorbanan Yesus. Kita tahu arti keselamatan, damai sejahtera, penggembalaan, pendampingan, patahnya rantai keterikatan, pemulihan hubungan, dan lain sebagainya, karena Yesus sudah lahir dan telah menang dan menguasai hidup kita.

Saya bayangkan, kalau seandainya kita bisa bertemu dengan para tokoh yang menubuatkan kelahiran Yesus, mungkin mereka akan berkata, “You’re so lucky! I’ve always longed to live in a time period like you. To live by grace.”

Untuk semua anak-anak Tuhan.. Sadarilah, bahwa kita hidup di masa yang sangat diimpikan berbagai tokoh bersejarah. DO NOT waste this gift. Hiduplah seperti yang Tuhan mau. Kerjakan keselamatanmu. What we have, is a product of thousands of years of God’s plan. Let us not waste this gift.