Benih Surgawi

Bayangkanlah sebuah benih kecil yang ditanam di dalam tanah. Benih itu menyimpan potensi untuk tumbuh menjadi pohon yang besar dan indah. Namun, agar benih itu dapat tumbuh, ia membutuhkan air, sinar matahari, dan waktu. Demikian pula dengan janji Allah. Selama berabad-abad, janji Allah tentang kedatangan seorang Mesias telah ditanam di hati umat-Nya. Dan pada akhirnya, janji itu tumbuh menjadi kenyataan melalui kelahiran Yesus Kristus.

Kelahiran Yesus adalah puncak dari seluruh sejarah Alkitab. Melalui-Nya, Allah menjembatani jurang pemisah antara manusia dan Allah. Firman yang telah diucapkan menjadi daging dan tinggal di antara kita (Yohanes 1:14). Kelahiran Yesus pula merupakan bukti nyata bahwa Firman Allah yang telah diucapkan menjadi nyata dalam sejarah manusia, perayaan kemenangan terang atas kegelapan, kasih atas kebencian, dan kehidupan atas kemayian kelahiran, dan kehidupan atas kematian.

Yohanes 1:1: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."

Yesaya 9:6: "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan kepada kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan: 1 Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."   


Lalu Apa Arti Natal bagi Kita?

Natal mengajak kita untuk merenungkan makna kehidupan. Dalam kesibukan duniawi, kita seringkali melupakan hal-hal yang benar-benar penting. Natal mengingatkan kita bahwa kasih Allah adalah anugerah terbesar yang pernah kita terima. Melalui iman kepada Yesus Kristus, kita dapat mengalami pengampunan dosa dan hidup kekal.

Natal bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Marilah kita merayakan Natal dengan hati yang tulus dan menunjukkan kasih Kristus kepada sesama.

Previous
Previous

Hati Bapa

Next
Next

Pass The Gift