Real Life, Real God

“dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.”
Filipi 3:9


Dari ayat ini kita bisa lihat ada 2 (dua) alasan berbeda dalam pengambilan keputusan berada di dalam Tuhan : 

  1. Karena alkitab nyuruhnya begitu, 

  2. Karena buah kepercayaan atas pribadi Kristus itu sendiri.

Gak ada yang salah dengan point 1 (satu) dan 2 (dua) sebenarnya, tapi kalo dielaborate lebih lagi : 

  • Baca alkitab tanpa ada hubungan pribadi dengan Tuhan hanya akan menghasilkan motivasi dan mentalitas agamawi aja pada akhirnya. Kekayaan pengetahuan soal alkitabiah yang kita punya alhasil hanya membawamu sebatas jadi sipaling ngerti soal kristen doang. 

    “Jangan sampai kamu berhasil tau apa yang benar, tapi gagal mengasihi yang salah.”

  • Dan “mengaku” punya hubungan pribadi dengan Kristus tanpa “dengar-dengar”-an apa yang Tuhan sudah omong banyak di alkitab. Hanya akan membentuk iman yang asumtif “kalo menurut gw”, atau “kalo kata orang”.

    “Jangan sampai yang selama ini kamu panggil “Tuhan” itu hanya “tuhan imajiner”-mu saja.”

Dari ayat ini kita bisa lihat bagaimana impact pelayanan hidup Paulus, once pengetahuan dan ketaatan akan tauratnya dikawinkan dengan pengalaman pribadi dengan Tuhan. Hampir setengah dari kitab perjanjian baru, doi yang tulis brow.. hehe

Pesan yang sama yang Ps. El sampaikan di sermon kemarin adalah terkait perlu ada bridge antara rohani dengan real life, and that bridge called Wisdom. Dan dari Tuhan sajalah kita beroleh hikmat (Amsal 2:6).

Hubungan pribadi kita dengan Tuhan akan membantu kita memahami setiap kata yang Tuhan tuliskan dalam alkitab secara personal. Bahkan 1 (satu) ayat alkitab yang sama akan selalu terdengar baru, once kamu baca kembali di waktu/musim hidup yang berbeda. Why ? karena alkitab memang Tuhan tulis untuk Dia bisa ngobrol dengan kita dan untuk Dia tuntun kita di real life-nya kita.

So new me in real life, it’s me who always walk with Real God !

Previous
Previous

Do Not Conform But Be Transformed

Next
Next

Motivasi Menentukan Aksi dan Esensi