Keluarga di Bumi & di Sorga

Kemarin kita bersama memperingati Kenaikan Yesus Kristus. IA yang memang bukan dari dunia, pulang ke sorga tempat-Nya berasal, setelah misi penyelamatan yang menjadi tujuan kedatangan-Nya, berhasil dilakukan.

Mengingatkan bahwa kita juga tidak diciptakan untuk berakhir bersama dunia ini. Kita diciptakan untuk dapat menghabiskan kekekalan yang tak berujung bersama DIA di Rumah-Nya; Rumah Bapa yang jika kita anak-Nya berarti adalah rumah kita juga.

Pernahkah kamu berpikir andai saja Yesus tidak perlu naik ke sorga, seandainya Yesus masih ada di bumi menjadi sosok yang masih bisa kita lihat. Namun Yesus berkata, kenaikan-Nya adalah yang terbaik bagi kita, karena :

1. Jika IA tidak naik, Roh Kudus tidak akan turun. Sedangkan tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mampu hidup dalam kekudusan. Dan tak seorangpun yang tidak kudus, dapat melihat Tuhan. (Yoh 16:7, Ibrani 12:14b).

2. IA naik agar kita dapat memikirkan perkara-perkara di atas di mana Yesus ada. Dan memindahkan hati dari yang terikat pada dunia ini, jadi hati yang merindukan sorga di mana Harta Sejatimu (Yesus) berada. (Kol 3:2, Luk 13:34).

3. IA naik untuk melatih iman kita. Walaupun IA tidak lagi kelihatan, bukan berarti IA berhenti bekerja, dan IA pun tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

4. IA naik untuk jadi bukti peringatan ini, seperti yang tertulis pada 2 Korintus 4:18, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” Jangan salah fokus pada dunia, karena semua yang kelihatan ini justru akan diluluh lantakkan suatu hari nanti. (2 Kor 5:1).

5. IA naik untuk menyediakan tempat bagi kita di Rumah-Nya. (Yoh 14:2). Bukan cuma sorga dipersiapkan untuk kita. Kitapun sedang terus dipersiapkan untuk sorga. Itulah mengapa Gereja juga dikenal dengan sebutan Rumah Tuhan, supaya sebelum kita masuk Rumah yang sesungguhnya kelak, kita sudah terbiasa feels like home di tengah Gereja, persekutuan yang indah antara Bapa dan anak2-Nya. Adalah kerinduan Tuhan menghadirkan keluarga rohani bagi kita, agar semua dapat saling mengenal, saling mengasihi, saling menguatkan sebagai sesama saudara. Maka tidak berlebihan jika kita katakan, keluarga rohaniku adalah keluargaku di bumi dan di sorga.

Previous
Previous

Go Home Now

Next
Next

We Are the Church, and We Are a Place to Belong