Empowered To Serve

Dalam perjalanan kita mengikut Tuhan, mungkin kita pernah merasa lelah, dan tak sedikit yang kelelahannya disebabkan oleh jam-jam pelayanan yang begitu banyak hingga hampir menyita sebagian besar kehidupan kita. Merasa dimanfaatkan oleh gereja tanpa difasilitasi, merasa kering karena tidak mendapat apa yang dibutuhkan.

Berkenaan dengan hal ini, ada beberapa yang dapat kita renungkan:

1. Seluruh hidup kita memang adalah penyembahan kepada Tuhan, sehingga sudah semestinya kita melayani Tuhan dalam setiap aspek hidup, di manapun dan kapanpun,

2. Bersyukur jika merasa “dimanfaatkan”, artinya hidup kita sungguh bermanfaat,

3. Gereja memang menyediakan wadah untuk semua orang dapat datang beribadah kepada Tuhan, berkumpul menjadi satu keluarga rohani yang saling mengasihi, memberi “makan” ajaran yang sehat yaitu Firman Kebenaran kepada domba-domba jemaat kepunyaan Allah, namun pertumbuhan iman seseorang adalah tanggung jawab pribadinya kepada Tuhan. Bagaimana hubungan itu dibangun setiap hari, terkoneksi dengan Pemilik Kehidupannya untuk dapat Firman yang telah ditabur bertumbuh dan berbuah. Christianity is personal, but never private,

4. Gereja harusnya membangun jemaat, bukan jemaat untuk membangun gereja. Yesus pernah berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” (Yoh 2:19) Orang-orang mengira bahwa Yesus bicara tentang Bait Allah, tapi Yesus bicara tentang TubuhNya. Banyak orang masih salah sangka mengutamakan gereja sebagai bangunan, tapi gereja sesungguhnya adalah Tubuh Kristus, di mana manusia yang telah dibangkitkan bersama Kristus adalah tujuan pembangunannya.

5. Tidak ada gereja yang sempurna, yang sempurna hanyalah Tuhan. Selama kita masih memandang manusia, kita pasti akan berakhir dalam kekecewaan.

Di gereja di mana kita bernaung, New Wine International Church, kami berupaya menjadi gereja yang mengejar kehendak Tuhan bukan pengakuan dunia. Mengejar kualitas iman bukan kuantitas jiwa. Mengejar pertumbuhan rohani jemaat, bukan pertambahan kas gereja. Maka kami hadir di tengah dunia, untuk bawa sebanyak mungkin orang kepada Yesus yang akan jadi Sang Jawaban dalam setiap pergumulan hidup mereka.

Membangun jemaat dalam setiap karunia yang sudah Tuhan anugrahkan pada setiap orang, untuk dikembangkan kembali. Bukan untuk diperdaya bagi kepentingan gereja, tapi diberdayakan untuk kepentingan mereka sendiri dan lingkungannya bagi kemuliaan Tuhan.

Kami masih terus belajar, dan semoga bersama kita bisa memenuhi kerinduan Tuhan bagi gereja-Nya; “dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus‬ ‭4‬:‭15‬-‭16‬)

Previous
Previous

Bear One Another’s Burdens

Next
Next

Grow in Maturity