Love Others as Yourself With Your Money

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
‭‭Markus‬ ‭12‬:‭30‬-‭31‬

Apakah kedua hukum ini mencakup juga bidang keuangan dalam hidupmu? Tentu saja! Justru bidang keuangan adalah ujian yang sesungguhnya dalam iman, pengharapan dan kasihmu.

Bagaimana engkau menaruh kepercayaan penuh pada Tuhan sebagai Bapa yang memelihara anak-anakNya? Masihkah kita hidup dalam kekuatiran menyongsong hari esok?
Bagaimana engkau berharap hanya kepada Tuhan saja bukan kepada jumlah rekeningmu? Apakah engkau mengejar kerajaan Allah dan KebenaranNya atau mengejar kekayaan dunia ini?
Bagaimana engkau menggunakan uangmu? Untuk dipakai seluruhnya bagi kepentingan pribadi, atau mengutamakan pekerjaan Tuhan karena engkau mengasihiNya?
Bagaimana belas kasihmu kepada sesama yang membutuhkan? Bermurah hatikah engkau seperti Bapamu yang murah hati?

Semua pertanyaan ini bukan untuk menghakimi, namun untuk membawa kita sama-sama merenungkan, sudahkah kita menggunakan kekayaan yang palsu (the untrue wealth) ini sesuai kehendak Tuhan? Sungguh hamba Tuhan kah kita, atau menjadi hamba uang tanpa ada yang tahu?

“Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”
‭‭Lukas‬ ‭16‬:‭14‬-‭15‬

Manusia boleh terkecoh, namun hanya Tuhan yang tahu kedalaman hati dan kerap mengujinya. “For if you don’t trust God with your money, you don’t trust HIM at all.” -Rick Warren

Melalui hukum yang terutama, kita diingatkan sekaligus diuji; tidak masalah berapapun uang yang kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan diri, selama dengan jumlah yang sama pulalah, kita rela dan sanggup bermurah hati, memberi bagi Tuhan dan sesama.

Previous
Previous

Siapakah Tuan di Hati Kita ?

Next
Next

Mengucap Syukur Senantiasa