Our Responsibility Shows Our Maturity

Siapa yang pernah merasa bahwa menjadi dewasa itu berat? Banyak dari kita mungkin pernah merasa seperti itu, apalagi saat tanggung jawab mulai bertambah.

Lukas 16:10 berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." Artinya, cara kita menangani hal-hal kecil, termasuk tanggung jawab sehari-hari, mencerminkan kedewasaan kita. Ketika kita bertanggung jawab atas tugas kecil, Tuhan melihat bahwa kita siap untuk tanggung jawab yang lebih besar.

Tanggung jawab dalam hidup ini bisa mencangkup banyak hal, mulai dari mengurus rumah, pekerjaan, studi, atau melayani di gereja. Semua ini adalah bagian dari proses pertumbuhan kita. Kedewasaan bukan hanya tentang usia, tapi juga tentang bagaimana kita bertindak dan mengambil keputusan.

Kadang-kadang kita mungkin merasa kewalahan atau malas untuk menjalankan tanggung jawab kita, apalagi jika tidak langsung melihat hasilnya. Tapi ingatlah, tanggung jawab itu adalah cara Tuhan mempersiapkan kita untuk hal-hal yang lebih besar. Ketika kita setia dengan apa yang dipercayakan kepada kita, kita sedang menunjukkan bahwa kita siap untuk naik level, baik dalam iman maupun dalam kehidupan.

Selain itu, tanggung jawab juga terkait dengan karakter kita. Bagaimana kita menepati janji, bagaimana kita menjaga integritas, dan bagaimana kita memperlakukan orang lain, semua itu adalah cermin dari kedewasaan kita. Efesus 4:15 mengajarkan kita untuk "bertumbuh dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." Artinya, semakin kita bertanggung jawab, semakin kita menyerupai Kristus dalam kedewasaan kita.

Kita harus mulai belajar melihat tanggung jawab bukan sebagai beban, tapi sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Semakin kita bertanggung jawab, semakin kita menunjukkan bahwa kita siap untuk berkat yang lebih besar. Dan ingat, kita tidak sendirian. Tuhan selalu memberi kita kekuatan dan hikmat untuk menjalankan setiap tanggung jawab yang kita miliki.

Previous
Previous

I am No Longer a Slave to Fear

Next
Next

Ketika Iblis Mengetuk Pintu Hati Kita