Forgiving is Not Easy
“Udah, maafin aja!”
Itu yang seringkali orang bilang ketika kita minta masukan / nasihat mengenai orang yang secara sengaja atau tidak melukai kita dengan keputusan-keputusan yang mereka buat. Tapi sadar ga, sih? MAAFIN ORANG ITU GA GAMPANG!
Iya, maafin orang itu susahnya minta ampun, apalagi kalau mereka melukai kita langsung kepada “hot button”nya kita. Tapi, apa yang Firman Tuhan bilang? Dalam Matius 18:21-22, ketika Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus tentang berapa kali kita harus mengampuni, Tuhan Yesus menjawab tujuh puluh kali tujuh kali. Jadi, harus 490 kali gitu? Ga gitu, saudara-saudara! Kali ini kita break down tipis-tipis ya tentang bagaimana kita harusnya mengampuni orang lain menurut ayat ini!
1. Kita harus secara aktif mengampuni
Pada ayat 21, Petrus sudah menyatakan bahwa mengampuni itu adalah sebuah tindakan aktif, yang harus dilakukan dengan sadar, tapi pertanyaannya muncul karena dia tahu maafin itu ga selesai sekali, karena masih ada emotional baggage yang tersisa kalau cuman sekali maafin doang.
2. Maafin itu harus diulang-ulang
Kalau kita lihat, angka tujuh selalu diulang-ulang dalam kedua ayat ini, hal ini menunjukkan adanya signifikansi angka 7 dalam kedua ayat ini. Dalam budaya Yahudi, angka 7 menunjukkan arti kesempurnaan. Karena itu, ketika angka 7 ditanyakan oleh Petrus, ia bertanya tentang bagaimana bisa memaafkan secara sempurna. Tetapi apa yang Tuhan Yesus katakan? 70x7 kali. Hal ini menunjukkan bahwa jumlahnya terlalu banyak sehingga ga usah dihitung.
3. Libatin Tuhan dalam proses memaafkan
Karena dalam budaya Yahudi angka 7 juga sering disangkutkan dengan Tuhan, kita harusnya bisa melibatkan Tuhan dalam proses kita memaafkan sesuai dengan apa yang tertulis pada ayat ini, karena hal-hal yang tampaknya sulit bagi kita, dapat kita lakukan dengan pertolongan Tuhan.
Dari hal-hal ini, semoga kita bisa memaafkan dengan lebih baik dengan kekuatan dari Tuhan, walau bagi manusia rasanya sangat susah. Tuhan Yesus sertai kita semua!