Yin Yang
“Jangan fokus dengan yang super sampai lupa lakukan yang natural. Jangan juga terlalu fokus dengan yang natural dan tidak percaya yang super.” – PS. Raguel Lewi
Pernyataan di atas sejujurnya adalah konfirmasi bagi saya pribadi, atas apa yang saya pelajari belakangan ini. Saya mengamati bahwa kita harusnya bisa berimbang dalam seluruh aspek kehidupan kita. Kalau kita ingat sebuah perkataan, segala macam yang terlalu itu tidak baik. We need balance.
“for God gave us a spirit not of fear but of power and love and self-control.” – 2 Timothy 1:7 ESV
Kata self-control pada ayat di atas menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kita kemampuan untuk mengendalikan diri kita sendiri. Jadi seharusnya kita memiliki kemampuan untuk mengatur aspek hidup dan reaksi kita terhadap pengaruh-pengaruh eksternal.
Hubungannya di mana agar supaya tidak kena mental? Tuhan sebenarnya sudah memberikan kuasa untuk mengasihi dan mengontrol diri kita terhadap tekanan yang ada. Jadi kita bisa mengatur gas dan rem hidup kita biar tidak cepat burn-out.
Mengendalikan diri dan menjaga keseimbangan dalam hidup adalah bentuk dari kasih kita kepada Tuhan dan diri kita sendiri karena seperti pada Pengkhotbah 3:1 di mana kita diingatkan ada waktu untuk segala sesuatunya. Ketika kita mampu mengatur antara "gas dan rem" dalam hidup kita, kita akan lebih mampu menghadapi tekanan-tekanan yang ada tanpa kehilangan kedamaian hati. Sebab, dalam keseimbangan itulah kita menemukan kekuatan untuk terus maju dengan tenang, tanpa harus terbebani oleh satu sisi kehidupan yang terlalu dominan. Jadi, waktunya kerja ya kerja, waktunya istirahat ya healing.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan memberikan kita kekuatan dan pengendalian diri bukan untuk kita abaikan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana seperti filosofi yin dan yang dalam budaya Chinese. Dengan begitu, kita dapat menjalani hidup yang lebih seimbang, tenang, dan penuh dengan damai sejahtera yang datang dari Tuhan sendiri. Tuhan Yesus berkati!