Lebih Dari Pemenang
Feel so loved is the best feeling in the world. And do you know that The Owner of the universe not just loving you, HE adores you like His own child? Ini bukan cuma mendatangkan perasaan yang menyenangkan, tapi juga menenangkan. Kasih sayangNya gak berubah-ubah tergantung dari kelakuan kita. CintaNya gak bersyarat bahkan kuat lebih dari maut. Itulah mengapa maut gak bisa menahan cinta Tuhan ke kita. Kematian diterjangNya demi kita bisa selamanya bersama. Cinta sebesar apa yang perjuangannya segininya.
Maka jika cinta manusia mengecewakan, janganlah sampai membuatmu putus harapan. Karena pengharapan yang ditaruh kepada manusia, memang gak akan mendatangkan kepuasan. Manusia itu terbatas, penuh dengan kekurangan dan sarat kesalahan. Hanya Tuhan yang gak terbatas, sehingga tak terbatas juga kasihNya.
Ketika banyak kekecewaan dalam hidup ini, entah dari kesulitan hidup sampai kejahatan manusia, ingatlah selalu, ada Tuhan yang paling mengasihi kita. Dan kebenaran itu mestinya cukup untuk mengalahkan segala depresi yang disebabkannya.
Namun kalau Tuhan sayang, kenapa Ia izinkan hal buruk terjadi? Percaya pada hatiNya adalah kunci yang menjawab keraguan ini. Hati yang mengasihi, gak akan punya maksud jahat bagi yang dikasihi. Pasti ada tujuan terbaik di balik semuanya. Sama seperti orangtua yang terpaksa merelakan adanya proses bagi anaknya, agar ia belajar lebih mandiri dan bertanggung jawab. Apapun maksudnya untuk kemajuan sang anak. Terlebih Hati Bapa yang lembut dan kudus. KekudusanNya tak memungkinkanNya punya itikad buruk.
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”
Ayat ini bukan janji semua masalah akan dihempas. Tapi janji bahwa apapun dan siapapun, gak akan dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Ia tidak akan jauh, kasihNya memeluk kita melewati kesulitan.
“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Kenyataan ini membebaskan. Menguatkan dari kerapuhan, mengangkat dari kejatuhan, dan menghibur dari kepedihan. Ternyata kemenangan yang dimaksud bukan tentang terbebas dari masalah, melainkan kasih Kristus yang menang melampaui segalanya, membawa kita harusnya menang melawan kekuatiran yang menghimpit.