Receive, Release, Rebuild

Kita yang tumbuh di lingkungan yang penuh kritik, kontrol berlebihan, atau emosi yang tidak sehat mungkin pernah bertanya, "Kenapa sih aku jadi gampang marah/sensitif/perfeksionis kayak gini?" Jawabannya seringkali bermuara pada luka pengasuhan, atau yang kita sebut toxic parenting.

Luka itu nyata. Ia bisa membentuk cara kita merespons orang tua, berinteraksi dengan saudara dan teman (sosial), bahkan cara kita kelak membangun rumah tangga. Siklus "toxic" ini seringkali berlanjut tanpa disadari. Tapi, ada kabar baik: rantai itu bisa diputuskan.

Memutus rantai toxic parenting bukan tentang menyalahkan masa lalu, melainkan tentang memilih masa depan yang berbeda melalui Kasih Karunia Kristus.

Bukan kekuatan kita sendiri yang sanggup menyembuhkan trauma dan mengubah pola. Hanya melalui hubungan yang intim dengan Tuhan, kita menerima Kasih Karunia (pemberian yang tidak layak kita terima) yang memampukan kita.

Sebaliknya, hendaklah kalian bersikap baik, ramah, dan suka mengampuni satu sama lain, seperti Allah pun sudah mengampuni kalian melalui Kristus.
— Efesus 4:32

3 Langkah Memutus Rantai:

  1. Menerima Kasih Karunia Tuhan (Receive): Datang pada Kristus dan terimalah kasih-Nya tanpa syarat. Ini adalah fondasi yang menyembuhkan luka dan menguatkan identitasmu. Kamu berharga, diakui, dan diterima seutuhnya, terlepas dari apa pun yang kamu alami.

  2. Memproses & Mengampuni (Release): Dengan pertolongan Roh Kudus, lepaskan pengampunan (sesuai Efesus 4:32). Mengampuni bukan berarti membenarkan perbuatan toxic tersebut, tapi melepaskan dirimu dari rantai kepahitan yang mengikatmu pada masa lalu.

  3. Membangun Pola Baru dalam Roh (Rebuild): Pilihlah untuk merespons dengan kasih, hormat, dan kesabaran (Kolose 3:21) dalam setiap hubungan, baik dengan orang tua, sosial, maupun saat membangun rumah tangga sendiri. Kamu kini menjadi agen perubahan, membawa kasih karunia Kristus, bukan mewariskan luka lama.

Stop the cycle, start the grace. Rantai itu putus hari ini.

Previous
Previous

Love Beyond Differences

Next
Next

Good Good Father