The True Influencer
Setiap kita akan mengikuti seorang yang kita panuti, atau kita yakini. Pasti. Dari cara berpikir, bertindak, berpakaian, bahkan sampai cara hidup. Semua pasti dipengaruhi. Mari kita renungkan, apa atau siapa yang jadi sumber pengaruh dalam hidup kita?
“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,”
Semua pasti bersorak “Amin!” mendengar ayat ini. Berharap kelak akan naik pangkat, bukan berakhir sekadar jadi bawahan apalagi budak korporat. Padahal kepala yang dimaksud tidak ada hubungannya dengan jabatan. Ini tentang pengaruh. Kamu jadi pribadi yang berpengaruh karena memiliki nilai kehidupan yang solid dan berlandaskan Kebenaran. Tidak menjadi ekor, yang terombang-ambing oleh paham dan arus dunia ini.
Tunggu, ayatnya belum selesai!
“(Engkau akan menjadi kepala bukan ekor)… apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.”
Ulangan 28:13-14
Sebelum bermimpi besar memiliki hidup yang berdampak, pastikan: Kepada siapa kamu mengikut? Sudahkah kehendak Tuhan yang jadi acuanmu?
“Yesus berkata kepada mereka: ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.””
Dalam ketaatanmu mengikut Yesus, kamu akan membawa pengaruh bagi dunia. Setidaknya bagi sekitarmu. Inipun karya Tuhan, ingat Firman di atas: ada Tangan Tuhan yang mengangkat. Tuhan yang menjadikan segalanya, Ia juga yang memampukanmu “menjala manusia”. Maka fokuskan kekaguman mereka bukan padamu, melainkan pada Kristus Sang Juru Selamat. Sambil terus hidup mengikutNya dengan setia. Saat itulah kamu dapat diandalkan sebagai pembawa pengaruh, yang tidak salah mengarahkan banyak orang, sebab dengan rendah hati menyadari, bukan kita yang layak dipuji melainkan Pemimpin Agung, Yesus sajalah.