Formed, Not Forced
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Keberanian bukanlah hasil dari kepribadian yang kuat, pengalaman panjang, atau kemampuan memimpin yang sempurna. Keberanian sejati dimulai ketika kita menyadari siapa yang membentuk kita.
Pemazmur mengingatkan bahwa Allah sendiri yang menenun hidup kita, dengan tujuan dan rancangan yang penuh keajaiban. Saat kita dipanggil untuk memimpin: di rumah, pekerjaan, pelayanan, atau situasi kecil sekalipun, kita sering merasa tidak cukup. Namun ayat ini memberi fondasi penting: kita “dasyat dan ajaib” bukan karena kekuatan kita, tetapi karena Pencipta kita.
Memimpin dengan keberanian berarti melangkah dengan keyakinan bahwa Allah tidak hanya menciptakan kita, tetapi juga memperlengkapi kita. Dia tidak menenun kita secara asal, melainkan dengan detail penuh kasih dan maksud ilahi.
Maka, jangan biarkan rasa takut atau keraguan menyembunyikan karya Allah dalam diri kita. Karena Dia yang membentuk kita, juga Dia yang menyertai kita
