Kacau? Itu Sinyal

Kadang hidup itu lucu. Kita sudah atur semuanya: rencana A, cadangan B, bahkan plan C kalau-kalau ada apa-apa. Kita optimis, kita siap, kita sudah kasih effort terbaik. Tapi tiba-tiba, BOOM! Ada hal yang tidak kita duga datang dan semuanya berubah arah. Yang harusnya jadi, malah batal. Yang tadinya lancar, malah macet. Kita cuma bisa bengong dan mikir, “Tuhan, apa lagi ini?”

Di momen itu, kita sering merasa hidup tidak adil. Padahal bisa jadi, yang kita sebut “kekacauan” itu sebenarnya interupsi dari Tuhan. Bukan buat bikin kita jatuh, tapi buat nge-rem langkah kita supaya kita tidak masuk ke jalan yang salah. Ada saatnya Tuhan harus mengganggu rencana kita karena Dia tahu rencana itu terlalu kecil buat masa depan kita.

Amsal 19:21 bilang, “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Ayat ini rasanya seperti Tuhan mau bilang, “Aku lihat yang kamu tidak lihat. Tenang, Aku tahu apa yang Aku lakukan.”

Kita ini sering banget mengejar sesuatu karena kelihatannya benar. Padahal “kelihatan benar” itu belum tentu “baik buat hidup kita.” Dan di titik itulah Tuhan masuk. Kadang Dia tutup pintu yang kita ketok-ketok. Kadang Dia bikin jalan kita muter jauh. Kadang Dia bikin kita kehilangan sesuatu yang kita pikir penting sekali. Sakit? Jelas. Tapi kalau itu adalah cara Tuhan menyelamatkan kita, bukankah itu tetap bentuk kasih?

Coba pikir: berapa banyak hal yang dulu kamu tangisi, tapi sekarang kamu bersyukur karena itu tidak jadi? Berapa banyak “gagal” di masa lalu yang ternyata jadi jalan Tuhan buat membawa kamu ke tempat yang lebih tepat?

Interupsi Tuhan itu jarang terasa nyaman, tapi hampir selalu membawa kita ke sesuatu yang lebih baik. Mungkin bukan lebih cepat. Mungkin bukan lebih gampang. Tapi lebih sesuai dengan siapa kita sebenarnya dan siapa Tuhan mau kita jadi.

Jadi kalau rencanamu lagi berantakan, jangan buru-buru panik. Mungkin Tuhan sedang bilang: “Aku ambil alih ya. Ada hal yang lebih besar dari ini.” Dan sering kali, justru di titik terhenti itulah hidup kita benar-benar mulai bergerak ke arah yang Tuhan maksudkan.

Previous
Previous

Saat Tuhan Ikut Campur

Next
Next

Tuhan, Aku Ikut!