Tuhan, Aku Ikut!

Kadang hidup nggak jalan sesuai rencana. Kita sudah susun agenda rapi, punya target matang, bahkan merasa semua “harusnya” berhasil. Tapi tiba-tiba Tuhan menginterupsi: pintu yang kita mau ditutup, arah yang kita pilih dibelokkan, dan hal yang kita anggap “keuntungan” justru dilepas dari genggaman. Dan jujur, rasanya diawal pasti buat kita nggak nyaman.

Namun Paulus mengingatkan bahwa apa yang dulu ia anggap keuntungan, sekarang ia anggap rugi demi Kristus. Artinya, kedewasaan rohani bukan hanya soal mengejar apa yang kita mau, tapi belajar sepakat ketika Tuhan menggeser apa yang kita anggap terbaik menurut ukuran kita, ke ukuran terbaik versi-nya Tuhan.

Sering kali kita baru sadar, rencana Tuhan yang terlihat seperti “gangguan” ternyata justru penyelamatan. Yang awalnya kita kira kehilangan, ternyata cara Tuhan membuka tempat baru untuk pertumbuhan. Yang tadinya kita rasa jalan buntu, ternyata titik mula perjalanan yang lebih sehat dan semakin dimurnikan.

Berdamai dengan hidup yang terinterupsi berarti percaya bahwa Kristus jauh lebih layak daripada apa pun yang kita pikir bisa kita capai. Kita memilih untuk melepaskan kendali yang semu, dan menggenggam pengenalan akan Dia sebagai pusat nilai hidup kita.

Dan ketika kita berani mengikuti rencana Tuhan, bukan rencana ego kita, kita akan menemukan bahwa “rugi” yang kita lepaskan ternyata tidak sebanding dengan “mulia” yang kita terima: damai, tujuan, dan hidup yang selaras dengan panggilan-Nya.

Biarlah hari ini kita berkata,
“Tuhan, kalau Engkau menggeser jalanku, aku pilih ikut. Karena rancana-Mu melebihi semua rencanaku. Kalaupun aku sudah menyiapkan yang terbaik menurut pikiranku, aku percaya Engkau merancangkan sesuatu yang jauh lebih baik dari ukuran terbaikku."

Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.
— Filipi 3:7-9
Previous
Previous

Kacau? Itu Sinyal

Next
Next

Polisi Tidur