Kepemimpinan Yesus yang Mengelilingi Hidup Kita
Di dalam dunia ini, hanya ada satu Pribadi yang mampu memimpin dari segala arah dengan kasih, kuasa, dan hikmat yang tidak terbatas: Yesus, Pemimpin 360° terbaik dalam hidup kita. Ketika kita membaca Alkitab, kita menemukan bahwa gaya kepemimpinan Yesus tidak pernah satu dimensi. Kepemimpinan Yesus bergerak mengitari hidup kita-dari depan, belakang, samping, bahkan di dalam batin kita.
Yuk, mari coba renungkan:
1. Yesus menunjukkan arah yang benar di depan
Yesus bagaikan pelita yang menerangi jalan yang gelap dan membantu kita melihat langkah demi langkah. Ada banyak musim hidup di mana kita tidak tahu harus melangkah ke mana. Tapi Yesus tidak membiarkan kita berjalan tanpa arah. Ketika Dia berada di depan, arah kita selalu benar-even when the road feels uncertain.
2. Yesus menopang dan menguatkan dari belakang
Dalam Yesaya 52:12 tertulis bahwa Tuhan menjadi “penutupmu dari belakang.”
Kadang kita merasa sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tetap goyah atau kita berjalan sambil menggendong rasa bersalah, ketakutan, dan keraguan. Dia mendorong kita ketika kita kehilangan dorongan.
Dia menahan kita ketika kita hendak mundur.
Dia menjaga agar masa lalu tidak menarik kita kembali. Kepemimpinan-Nya dari belakang meneguhkan langkah kita ketika kita tidak lagi punya tenaga untuk meneguhkan diri sendiri.
3. Yesus berjalan disamping - hadir, dekat, dan menguatkan
Dia mendengar keluhan kita. Dia menangkap kecemasan kita. Dia menjelaskan kebenaran dengan sabar, setapak demi setapak. Inilah keindahan kepemimpinan Yesus: Ia adalah Allah Immanuel yang menyertai. Dia berjalan di samping ketika kita perlu teman bicara, mendampingi ketika kita perlu pelukan yang tak terlihat, menjadi kekuatan ketika kita tidak mampu menjelaskan apa yang kita rasakan pada siapa pun.
4. Yesus Memimpin dari dalam - mengubah hati kita
Ada kepemimpinan yang mengatur perilaku dari luar.
Tapi Yesus bekerja jauh lebih dalam.
Ia memimpin dari dalam hati kita melalui Roh-Nya. Dia menyentuh motivasi yang bengkok, memperbaiki luka yang tersembunyi, mengoreksi ego yang tak terlihat, dan menyala-nyalakan kembali harapan yang hampir padam. Kepemimpinan Yesus tidak hanya mengarahkan perjalanan kita, tetapi membentuk diri kita dari dasar hati.
Pertanyaannya, Sudahkah kita dengan rendah hati menerima Yesus sebagai pemimpin untuk seluruh hidup kita di setiap arah, setiap musim, dan setiap sisi?