Leadership That Walks Away
“Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir pula ke gunung seorang diri.”
Ada sebuah sisi kepemimpinan Yesus yang jarang kita soroti—bahkan sering tidak cocok dengan standar kepemimpinan modern. Saat orang banyak ingin menjadikan-Nya raja, Yesus memilih menyingkir. Bukan karena Ia tidak layak. Bukan karena Ia takut. Tetapi karena Ia tahu: tidak semua panggung berasal dari Tuhan, dan tidak semua tepuk tangan membawa kita ke tujuan.
Inilah esensi dari leadership that walks away. Kepemimpinan yang tidak ditentukan oleh sorakan massa, tetapi oleh suara Bapa. Dunia mengajarkan kita untuk mencari spotlight, mempertahankan citra, dan memastikan semua orang suka. Tapi Yesus menunjukkan arah yang jauh lebih radikal: pemimpin sejati tahu kapan harus menjauh dari sorotan demi menjaga hati tetap selaras dengan misi.
Kita sering tidak sadar betapa mudahnya kita terpikat oleh “pengesahan” orang lain. Kita mulai memimpin dari fear of losing approval instead of fear of God. Kita mulai mengambil keputusan yang “aman” di mata manusia, tapi semakin jauh dari kehendak Tuhan. Kita bekerja keras untuk terlihat kompeten, padahal Tuhan memanggil kita untuk menjadi taat.
Yesus tidak membiarkan popularitas mengarahkan langkah-Nya. Ia tidak mengizinkan orang lain mendefinisikan identitas-Nya atau memaksa misi-Nya berubah. Ia memilih gunung sunyi daripada tahta palsu. Dan keputusan itu bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kekuatan karakter. Kepemimpinan yang mampu berjalan pergi adalah kepemimpinan yang sudah menemukan pusatnya—bukan di pujian, tapi di kebenaran.
Mungkin inilah refleksi yang kita butuhkan:
Apakah kita memimpin karena panggilan Tuhan, atau karena kita suka tepuk tangan?
Apakah kita masih berani berkata “tidak,” bahkan ketika banyak yang mendorong kita berkata “ya”?
Apakah kita cukup dewasa untuk menjauh, sebelum sorotan itu menggeser arah hidup kita?
Karena kadang, keputusan paling kuat yang bisa diambil seorang pemimpin adalah memilih untuk berjalan pergi.