Pemberian dan Tanggung Jawab
Hidup kita adalah pemberian dan sekaligus juga tanggung jawab. Tuhan mempercayakan waktu, kemampuan, dan kesempatan kepada kita bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk dijalani dengan kebijaksanaan. Karena hidup adalah anugerah, maka kita juga dipanggil untuk mengelolanya dengan baik, terutama dalam hal memimpin diri sendiri.
Sering kali kita ingin memimpin orang lain, padahal fondasi kepemimpinan yang sejati adalah kemampuan untuk memimpin diri sendiri. Self-control, kedisiplinan, dan kejelasan arah hidup adalah bagian dari tanggung jawab yang Tuhan berikan. Tanpa kemampuan memimpin diri, kita akan mudah terseret oleh keinginan daging, rasa malas, tekanan lingkungan, atau keputusan yang impulsif.
Itulah sebabnya kita harus memahami bahwa waktu yang ada tidak kembali. Hari-hari kita terbatas. Maka kita dipanggil untuk hidup dengan kesadaran penuh dan menggunakan waktu yang Tuhan beri sebaik-baiknya.
Efesus 5:15–16
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."
Kiranya kita semua belajar untuk setia dalam memimpin diri sendiri, mengatur waktu, menjaga hati, mengambil keputusan dengan hikmat, dan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Ketika kita mampu bertanggung jawab atas hidup yang Tuhan percayakan, kita bukan hanya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa, tetapi juga menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Semoga melalui hidup kita, orang lain dapat melihat Tuhan yang bekerja di dalam dan melalui kita. Amin.