Musim-nya Tuhan
Dinamika musim kehidupan sangatlah berbeda-beda —baik dari segi keadaan, tantangan, cara memahaminya, cara menikmatinya, maupun cara menghadapinya. Kehidupan adalah sekumpulan musim yang Tuhan izinkan terjadi untuk memproses dan membentuk setiap kita.
Minggu ini kita belajar setidaknya ada lima musim kehidupan :
Single: Musim untuk kita learn to be the one,
Dating: Musim untuk kita know the potential one,
Marriage: Musim untuk kita keep the one,
Family: Musim untuk kita raise the one,
Empty Nest : Musim untuk kita sleep in the Lord.
Pengkotbah 3:1 TB
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Setiap musim yang Tuhan izinkan kita lalui tidak pernah kekal (ada masanya)—baik itu musim menabur, musim menuai, atau bahkan musim berdiam diri. Semua musim diizinkan terjadi hadir dan berlalu agar kita semakin belajar untuk berpegang pada Tuhan, yang selalu tetap ada dan kekal, apapun musim yang sedang kita hadapi.
Setiap musim yang hadir dalam hidup jadi ruang untuk Tuhan mengajak kita lebih dekat mengenal pribadi-Nya, merasakan besar kasih setia-Nya, dan membuktikan janji pemeliharaan-Nya yang sempurna. Karena di tengah perubahan musim yang pasti terjadi, hanya Tuhan dan kasih-Nya yang tinggal tetap untuk setiap kita.
Mungkin hari hari ini kita tidak sedang di musim yang sama, ada yang sebagian kita di musim single atau bahkan ada di musim empty nest. Tapi semoga perenungan kali ini, kita kembali diyakinkan bahwa di musim apapun kita hari-hari ini, percayalah kita tetap ada di musimnya Tuhan.
Jikalau Tuhan izinkan musimnya hadir, percayalah Ia tidak cuma beri musim dan dinamikanya saja. Namun Ia juga berikan sepaket provisi dan penyertaanya yang lebih dari cukup untuk kita lewati musimnya Bersama Dia.
God leads us thru every season ya !