Sudah Semua Nih, Terus Apa Lagi?
Sudah lama Kristen, sudah baca Alkitab sampai habis terus ulang lagi dari awal, sudah jadi jemaat maha hadir di setiap event gereja, sudah dilibatkan pelayanan sejak lama, dan sudah jadi orang yang dipercaya di gereja.
“Sudah semua nih, apalagi Tuhan?”
Kebenarannya adalah: tidak ada satu pun yang bisa kita lakukan untuk “membeli” kasih dan perkenanan Tuhan. Semuanya adalah kasih karunia.
“Karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Jadi apakah kegiatan-kegiatan yang sudah disebutkan diatas itu salah? Tentu tidak.
Kita perlu membaca Alkitab, kita perlu hadir dalam pertemuan komunitas gereja, kita perlu pelayanan, tapi bukan itu yang membuat kita jadi lebih layak. Seolah kalau tidak melakukannya seminggu saja, rasanya takut Tuhan akan marah atau kasih-Nya jadi berkurang. Padahal kasih Tuhan tidak naik turun berdasarkan performa kita. Dia tidak mencintai kita karena kita hebat, tapi karena Dia adalah kasih (1 Yohanes 4:8).
Kalau motivasi kita salah, kegiatan-kegiatan rohani bisa jadi cuma rutinitas kosong. Kita melakukan banyak hal, tapi hati kita jauh dari Tuhan.
“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.”
Yang Tuhan mau adalah hati yang datang karena cinta, bukan karena kewajiban.
Yang Tuhan rindukan adalah hubungan, bukan rutinitas.