The Way, The Truth, The Life

Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
— Yohanes 14:6 TB

Seringkali kita sebagai umat Kristen berada di dalam kondisi yang transaksional ketika berbicara mengenai kondisi rohani. Banyak dari kita masih berpikir bahwa kita berbuat baik untuk mendapatkan berkat, dan pada akhirnya masuk surga jika kita menjadi orang saleh. Saya pribadi 1000000% setuju dengan sermon pada hari minggu yang lalu ketika pastor Raguel berbicara dan mengingatkan bahwa kita harus bisa melihat kekristenan itu lebih daripada agama saja.

Maka itu, saya ingin mengajak kita semua untuk menggali sebuah ayat Alkitab yang terambil dari Yohanes 14:6. Pada ayat tersebut, Tuhan Yesus menyebutkan bahwa Ia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Ketiga hal tersebut, jika kita gali, memiliki makna yang begitu dalam karena ketiga kata itu juga disebutkan untuk pintu ruang-ruang di dalam kemah dan bait suci bangsa Israel sejak zaman Perjanjian Lama – Pintu “jalan”, pintu “kebenaran”, dan tirai “hidup” – yang membawa imam besar Israel ke dalam ruang maha kudus, tempat di mana tabut perjanjian diletakkan (fun fact: ketika kematian Kristus, tirai “hidup” robek yang berarti Yesus mendamaikan kita dengan Allah Bapa).

Hal tersebut sengaja ditekankan oleh Tuhan Yesus untuk menyatakan bahwa ritual keagamaan untuk persembahan tahunan orang Yahudi kini telah digenapi dalam kedatangan-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat yang membawa kita kepada Bapa, yang juga membawa kita kedalam pengertian ritual agamawi tidaklah menyelamatkan, tetapi hanya di dalam Dialah, kita memperoleh keselamatan. Jadi sekarang, bagaimana respons kita? Masihkah kita tetap berada di dalam ritual keagamaan belaka? Ataukah kita mau untuk berada di dalam Kristus, memikul salib, dan mengikuti jalan-Nya sebagai gaya hidup kita orang percaya?

Tuhan berkati kita semua.

Previous
Previous

Sudah Semua Nih, Terus Apa Lagi?

Next
Next

Rajin Gereja, Tapi Jauh dari Yesus?