Bebas Bukan Bablas

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
— Kejadian 2:16-17 TB

Dari zaman Adam & Hawa, manusia sudah diberi pilihan, sekaligus “kebebasan” untuk menentukan pilihan. Allah rindu untuk kita mencintai Allah karena kita yang memilih, bukan karena Tuhan yang maksa. Just like how God chose to loving us thru the cross!

Begitu juga dengan pengertian Penggenapan Hukum Taurat, yang sering kali disalahpahami oleh banyak orang, bias antara kebebasan atau kebablasan.

Sebagai contoh, Yesus bilang bahwa yang najis bukan lah lagi soal apa yang masuk ke mulut, tapi apa yang keluar dari mulut (Matius 15:11).

Artinya, mau makan babi, salad buah, atau apapun, itu bukan inti masalahnya lagi. Tapi kalau setelah makan, yang keluar dari mulut kita malah kata-kata yang menyakiti orang atau hati Tuhan—ya tetap saja najis. Parameternya bukan lagi terletak dimakanannya, tapi disikap hati. Makan apa aja bebas, tapi gak boleh bablas.

Lewat penggenapan Hukum Taurat, Allah memberikan kita kebebasan yang sama seperti kebebasan Adam & Hawa di Taman Eden. Kita diberikan pilihan dan kebebasan memilih dalam hidup.

Pertanyaannya:
"Apakah kita masih mau mengulang kesalahan yang sama seperti Adam dan Hawa—menyikapi kebebasan dengan kebablasan? Atau justru mulai belajar bijak mengelola kebebasan yang Tuhan percayakan?"

Berhenti, makan 2 bungkus indomie tengah malam lalu berdoa “Tuhan berkatilah makanan ini supaya menjadi Kesehatan buat setiap kami” , itu terdengar seperti Tuhan tolong ubah air ini jadi anggur. Hehe

Bebas tapi jangan bablas !

Previous
Previous

Sibukan Setiap Hari Untuk Memilih Menyenangkan Hati Tuhan

Next
Next

Pengharapan